Menteri Susi: Saatnya Bersama-sama Jaga Laut Indonesia

Reading time: 3 menit
laut indonesia
Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Jakarta (Greeners) – Laut Indonesia membutuhkan perhatian dari masyarakat luas untuk menjaga dan merawat laut dari tangan-tangan nakal. Karena hanya dengan kerja bersama seluruh kalangan, laut Indonesia dapat terselamatkan dari ancaman perusakan, eksploitasi berlebihan dan pencemaran sampah.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah membuat aturan supaya laut Indonesia tetap indah dan produktif. Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan KKP untuk melawan Ilegal, Unreported, Unregulated Fishing (IUU Fishing).

“Kita sudah kembalikan kedaulatan atas laut ke tangan bangsa Indonesia dengan mengusir kapal-kapal asing yang mencuri ikan di laut kita. Kita sudah atur zonasi penangkapan ikan, alat penangkap ikan, dan menghentikan kegiatan penangkapan ikan yang merusak. Kita galakkan pengelolaan berkelanjutan. Kini saatnya kita bersama-sama menjaga laut. Jangan kotori laut dengan sampah plastik yang dapat membahayakan kehidupan bawah laut. Jangan lagi berburu spesies ikan yang langka dan dilindungi. Mari bersama jaga laut demi masa depan anak cucu kita,” kata Susi pada dialog yang diselenggarakan di pameran Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2019, Jakarta, Sabtu (06/04/2019).

BACA JUGA: Anggarkan Dana Besar, Pemerintah Dorong Wisata Bahari Berkelanjutan 

Susi mengatakan bahwa salah satu ancaman besar yang saat ini dihadapi laut Indonesia adalah pencemaran sampah, terutama plastik yang menjadi momok di seluruh wilayah perairan Indonesia. Salah satu cara mudah dan dapat dilakukan oleh semua orang terutama kalangan dan komunitas pencinta laut adalah dengan sukarela membersihkan pantai dan laut di manapun mereka beraktivitas.

“Presiden sudah buat Perpres No. 83/2018 tentang penanganan sampah di laut. Saya minta semua pejabat di NKRI wajib melaksanakan ini. Sedotan plastik itu dangerous stuff, minum kelapa muda lebih asyik kalau diminum langsung,” katanya kepada semua pengunjung DXI 2019.

Selain sampah, laut lndonesia sebelumnya juga mengalami eksploitasi berlebihan. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengeluarkan banyak kebijakan untuk mendukung pengelolaan laut lebih sehat dan memberikan banyak manfaat untuk Indonesia. Pengelolaan yang berkelanjutan juga meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar mancanegara, melalui jaminan ketelusuran dan peningkatan mutu ikan hasil tangkapan maupun budidaya.

BACA JUGA: Deep and Extreme 2019 Kampanyekan Konservasi Lingkungan 

Dalam acara yang sama, Kaka “Slank” yang merupakan salah satu pendiri Pandu Laut Nusantara mengatakan bahwa banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga laut, salah satunya dengan mengikuti prinsip-prinsip Responsible Diver atau disingkat “Diver Rese” yang digagas oleh Pandu Laut Nusantara. Prinsip-prinsip ini, menurut Kaka terkait dengan sikap saat menyelam, diantaranya tidak merusak karang, tidak mengganggu hewan-hewan laut dan aktif membersihkan sampah yang ditemukan baik di dalam laut maupun di pantai.

“Diver rese’ kata lainnya tukang sampah bawah laut. Dua tahun lalu saya dikasih kantong jaring, akhirnya kantong jaring itu saya bawa terus setiap kali diving sampai hari ini. Mirisnya sampah plastik di bawah laut itu semakin banyak. Dulu, sembilan tahun lalu mungkin sampah banyaknya di permukaan sekarang yang paling banyak ternyata di dalam laut. Makanya sekarang banyak kejadian paus makan sampah plastik,” kata Kaka.

Ridho Slank juga mengatakan bahwa salah satu pulau yang tidak berpenghuni di Raja Ampat memiliki sampah yang sangat banyak. Ia tidak tahu apakah sampah tersebut sampah yang terbawa arus atau sampah yang dibuang saat transit.

“Semua jenis sampah ada, dari kemasan mie instan sampai plastik oli. Tempatnya indah rapi tapi keadaan penuh sampah membuat miris. Sampai kemarin kita diving di kedalaman 30-40 meter masih banyak sampah dari ban mobil sampai tempat minuman kaleng ada,” ujar Ridho.

Ajakan untuk menjaga laut juga disampaikan influencer Pandu Laut Nusantara, Marzuki “Kill The DJ”. “Kita masing-masing punya kemampuan unik. Kalau saya buat tayangan di Youtube. Semua kemampuan unik itu kalau dikolaborasikan untuk jaga laut pasti akan berdampak. Kalau bisa ketika diving tidak hanya memikirkan bagaimana bisa dapat spot bagus tapi bantu juga menjaga lingkungan,” katanya.

Penulis: Dewi Purningsih

Top