Musim Hujan Diprediksi Terjadi Bulan Depan, Jakarta Keruk Waduk

Reading time: 2 menit
Ilustrasi: pixabay.com

Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi masuknya awal musim hujan di tahun 2015 akan bermula pada awal bulan November mendatang dengan ditandai datangnya masa pancaroba.

Kepala BMKG Andi Eka Sakya menjelaskan, ada beberapa proses awal yang menandakan masuknya musim hujan setelah masa pancaroba, diantaranya adalah tiupan angin yang dirasakan cukup kencang serta berubah arah.

Pada saat itu, katanya, hujan akan mulai turun perlahan pada sore hari, kemudian berhenti dan hujan lagi secara terus-menerus. Kemudian, pola hujan berganti menjadi pagi hari, begitu seterusnya sampai kemudian benar-benar memasuki musim hujan.

“Anginnya itu nanti berubah arah. Itu sudah tanda-tanda mulai masuk musim hujan dan ini bisa berlangsung selama dua mingguan,” jelas Andi kepada Greeners, Jakarta, Jumat (23/10).

Prediksi awal musim hujan yang datang terlambat ini, menurut Andi, sebagian besar disebabkan oleh dampak El Nino di Indonesia. Keterlambatan ini akan berlangsung selama dua bulan, yaitu Oktober dan November.

“Prediksi kami, awal November seharusnya sudah mulai masuk musim hujan. Ini terlambat karena beberapa faktor seperti salah satunya El Nino ini,” jelasnya.

Terkait persiapan menghadapi musim hujan dan kemungkinan banjir di wilayah Jakarta, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Margianto menyatakan hingga saat ini pihaknya tengah mempersiapkan waduk sebagai tempat menampung air hujan sebanyak-banyaknya. Selain itu, Pemprov DKI juga melakukan antisipasi banjir dengan mengeruk dasar sungai dan waduk yang berada di wilayah Jakarta.

“Pengerukan dasar sungai dan waduk ini untuk antisipasi banjir di wilayah DKI Jakarta dan akan mulai dilaksanakan hingga Maret 2016,” tambah Tri.

Mengenai kondisi pompa penyaringan air di Jakarta, Tri mengakui adanya kerusakan sekring di pompa Waduk Pluit. Meski demikian, ia menyatakan telah memesan sekring yang baru ke perusahaan Jepang untuk memperbaikinya.

Sebagai informasi, DKI Jakarta memiliki 76 waduk dan 554 unit pompa yang tersebar di seluruh Jakarta. Dari keseluruhan jumlah tersebut, beberapa waduk mengalami kendala, seperti di Waduk Pluit dan pompa air di Sunter, Jakarta Utara.

Penulis: Danny Kosasih

Top