Pemudik Diimbau Waspadai Potensi Penyakit Selama Perjalanan

Reading time: < 1 menit
Ilustrasi: Ist.

Jakarta (Greeners) – Beberapa hari yang lalu, PT. Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek melakukan pemetaan terhadap sejumlah kawasan yang rawan terjadi kepadatan kendaraan selama musim mudik Lebaran 1436 H/2015. Untuk itu, Kementerian Kesehatan mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap potensi masalah kesehatan yang bisa muncul menyerang pemudik akibat polusi udara khususnya di titik-titik kemacetan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, mengungkapkan, ada beberapa masalah kesehatan yang perlu diwaspadai pemudik selama melakukan perjalanan.

Pertama, jelas Tjandra, masalah infeksi saluran pernapasan menjadi masalah yang paling sering terjadi pada pemudik karena debu dan polusi udara jalanan yang pasti dihadapi selama berjam-jam perjalanan menuju kampung halaman.

Setelah itu, lanjut Tjandra, penyakit infeksi saluran cerna atau diare juga selalu menjadi momok bagi para pemudik. Hal ini dikarenakan para pemudik sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat selama perjalanan mudik. Ditambah lagi, kebiasaan pemudik yang tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, debu dan kotoran yang mengotori makanan juga menjadi faktor penyebab diare.

“Selain dua penyakit tadi, kondisi tubuh yang kelelahan juga bisa membuat kambuh penyakit lama yang ada pada pemudik. Gangguan kesehatan jenis ini pasti seringkali terjadi, contohnya saja seperti mual, pusing, kelelahan serta stres karena macet,” jelasnya saat dihubungi oleh Greeners, Jakarta, Rabu (08/07).

Agar terhindar dari masalah kesehatan tersebut, Tjandra juga mengingatkan bahwa para pemudik perlu memperhatikan perilaku hidup bersih selama dalam perjalanan. Para pemudik, lanjutnya, perlu menjaga kebersihan, baik kebersihan diri pribadi maupun kebersihan lingkungan.

“Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir itu sangat penting. Selain itu juga pilih makanan yang bersih dan penjaja makanan yang higienis,” katanya mengimbau.

Penulis: Danny Kosasih

Top