Cuscuta Epithymum, Spesies Tali Putri yang Berkhasiat Obat

Reading time: 3 menit
Flora Cuscuta
Meski hidupnya parasit, flora ini punya manfaat kesehatan sebagai obat herbal. Foto : Shutterstock

Cuscuta epithymum atau secara global awam sebut dodder, ialah satu dari 160 spesies tali putri yang tersebar di dunia. Tumbuhan gulma ini sering publik sama ratakan dengan jenis Cassytha filiformis, meski secara taksonomi keduanya ahli anggap berbeda.

Jika kita perhatikan, tampilan dodder dan C. filiformis memang terlihat mirip. Tubuh mereka sama-sama berbentuk seperti tali, keduanya juga hidup sebagai parasit pada pokok inang.

Meski begitu, warna tali C. filiformis biasanya cenderung kehijauan atau kuning. Sedangkan spesies dodder, umumnya berkembang dengan warna merah terang atau merah muda.

Selain itu berdasarkan klasifikasinya, Cuscuta epithymum kita ketahui berasal dari keluarga Convolvulaceae. Sedangkan C. filiformis ilmuwan gabungkan ke dalam keluarga Lauraceae.

Morfologi dan Ciri-Ciri Cuscuta Epithymum

Karena hampir tidak memiliki zat hijau, kemampuan fotosintesis dodder terbilang sangat minim. Nutrisinya berasal dari tumbuhan inang, yang mereka serap lewat haustoria batang.

Saat berkembang biak juntaian batang dodder akan melilit seluruh pokok inang. Lilitannya akan semakin masif, jika dibiarkan batang tersebut akan menutupi seluruh badan pohon.

Jenis Cuscuta epithymum juga mampu menghasilkan buah, bentuknya bulat dan terdiri dari empat biji. Bentuk biji sendiri bervariasi, mulai dari oval, memanjang, hingga setengah bola.

Ukurannya tidak terlalu besar, hanya berkisar 0,5-5 mm. Biji dodder tidak memiliki kotiledon dengan varian warna kelabu muda, kekuningan, kemerahan, sampai cokelat gelap atau tua.

Tidak cuma itu, tumbuhan berordo Solanales ini juga memiliki bunga bersifat hermafrodit. Pertumbuhan bunganya tegak, memiliki kluster padat dengan diameter antara 7-10 mm.

Tampilan bunga Cuscuta epithymum terbilang cukup indah. Beberapa individu mempunyai campuran warna pink dan putih, sedangkan yang lainnya tumbuh dengan warna putih saja.

Habitat dan Distribusi Cuscuta Epithymum

Spesies dodder biasanya tumbuh pada lingkungan beriklim sedang dan subtropis. Mereka jamak ahli temukan di daerah pesisir, tanah pertanian, padang rumput, hingga lahan basah.

Melansir riset Badan Karantina Pertanian Republik Indonesia (2017), dodder paling senang menginfeksi pakis (Pteridium esculentum) dan juga kacang polong sebagai tumbuhan inang.

Selain itu, mereka juga ahli temukan berkembang biak pada tanaman bawang, kentang, bit gula, alfafa (Medicago sativa), semanggi, hingga beberapa jenis tanaman hias (ornamental).

Melihat peta distribusinya, Cuscuta epithymum dapat kita katakan sangat menyebar. Saat ini mereka dapat kita temukan di hampir seluruh negara, dengan rincian sebagai berikut.

  • Asia: Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Georgia, Iran, Israel, Jepang, Yordania, Kazakhtan, Libanon, Pakistan, Syria dan Turki
  • Afrika: Algeria, Mesir, Libya, Moroko, Afrika Selatan dan Tunisia
  • Amerika Utara: Kanada dan Amerika Serikat
  • Amerika Selatan: Argentina, Chili dan Venezuela
  • Oseania: Australia dan Selandia Baru.
  • Eropa: Albania, Austria, Belarus, Belgia, Bulgaria, Czechoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Belanda, Norwegia, Polandia, Rumania, Federasi Rusia, Serbia, Slovakia, Spanyol, Swiss, Inggris, Ukraina dan Yugoslavia.

Karaktersitik Tali Putri Cuscuta Epithymum

Kehadiran Cuscuta epithymum ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi tumbuhan tersebut bisa sangat merusak, tapi di sisi lain ia ahli yakini menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan.

Melansir berbagai sumber, sekitar 15 spesies tali putri pakar golongkan sebagai parasit yang serius. Dampak kerusakannya terhadap pokok inang bisa sangat fatal bahkan mencapai 80%.

Selain itu, sifat biji dodder yang mudah tersebar bisa memicu terjadinya kontaminasi benih. Sejumlah negara bahkan melarang benih terkontaminasi masuk ke wilayahnya.

Walau ditolak, kehadiran dodder dalam dunia medis agaknya cukup diperhitungkan. Pada sejumlah riset, pakar menyebut bahwa parasit ini bisa kita manfaatkan sebagai obat herbal.

Ia dipercaya mengandung alkaloid, saponin, fenol dan flavonoid yang ampuh menurunkan kadar glukosa, memiliki efek antipiretik dan analgesik, serta berguna sebagai antihipertensi.

Dalam penelitian lainnya, disebutkan pula bahwa Cuscuta epithymum berguna sebagai obat luar pereda gangguin kulit, seperti mengobati luka bakar, eczema atau eksim serta bisul.

Taksonomi Spesies Gulma Dodder

Penulis : Yuhan al Khairi

Top