Bulu Babi, Berduri Namun Bernilai Ekonomis

Reading time: 2 menit
sea urchin
Bulu babi. Foto: pixabay.com

Hewan laut ini memiliki duri-duri yang tajam dan panjang. Warna hitam menjadi ciri khasnya. Keberadaannya banyak ditemukan diseluruh pantai di Indonesia. Wisatawan pun harus berhati-hati apabila sedang bermain di area dekat terumbu karang atau padang lamun karena hewan ini memang sering mucul di wilayah tersebut. Bila tidak sengaja terinjak/tertusuk bulu babi maka reaksi tubuh manusia biasanya mengalami gatal-gatal, pegal, perih, dan nyeri di sekujur tubuh. Meskipun menyebabkan efek yang serius, namun racun organisme ini dianggap tidak mematikan.

Bulu babi, yang dikenal dengan penamaan bahasa Inggris ‘Sea Urchin’, merupakan jenis makrobenthos dari kelas echinoidea yang mempunyai ukuran diameter mencapai 163 mm dan berat 200 gr. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pantai kawasan Timur Indonesia penamaan bulu babi lebih dikenal dengan nama ‘duri babi’, namun ada juga yang menyebutnya sebagai ‘landak laut’.

Penyebaran satwa laut ini terdapat hampir di seluruh zona perairan. Terdapat 950 spesies bulu babi yang tersebar di seluruh dunia. Penyebarannya di perairan Indonesia, Malaysia, Filipina, dan wilayah Australia Utara mencapai 316 jenis. Sedangkan di perairan Indonesia sendiri terdapat 84 jenis bulu babi yang berasal dari 48 marga dan 21 suku (Aziz, 1993).

sea urchin

Bulu babi. Foto: pixabay.com

Secara morfologi, bulu babi terbagi menjadi dua kelompok yaitu bulu babi regularia atau bulu babi beraturan (regular sea urchin) dan bulu babi iregularia atau bulu babi tidak beraturan (irregular sea urchin). Bulu babi memiliki bentuk tubuh segilima. Pada cangkangnya terdapat lima buah bintik putih serta kantung anal (anal sac) berwarna hitam dan lubangnya dikelilingi cincin warna kuning. Kaki tabung dan duri memungkinkan binatang ini merangkak di permukaan karang dan juga dapat digunakan untuk berjalan di atas pasir. Umumnya hewan ini adalah pemakan alga.

Jenis bulu babi yang memiliki nilai konsumsi penting di Indonesia adalah Diadema setosum. Diadema setosum merupakan salah satu jenis bulu babi yang mempunyai nilai ekonomis. Bagian tubuh yang dikonsumsi adalah gonadnya.

Gonad (kelenjar kelamin) bulu babi dapat dijadikan sebagai sumber pangan alternatif karena mengandung 28 macam asam amino, vitamin B kompleks, vitamin A, mineral, asam lemak omega-3, dan omega-6. Asam lemak omega-3 berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol di dalam darah dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Sementara cangkangnya memiliki potensi sebagai antikanker, antitumor dan antimikroba (dikutip dari publikasi Hadinoto et al, 2017, JPB Kelautan dan Perikanan).

Beberapa jenis bulu babi memiliki cangkang yang dilapisi pigmen cairan hitam yang dapat digunakan untuki pewarnaan jala dan kulit. Cangkang bulu babi dapat juga dimanfaatkan untuk barang perhiasan. Limbah pengolahan bulu babi, berupa jeroan dapat diproses lebih lanjut menjadi pupuk.

Cangkang bulu babi memiliki kandungan senyawa aktif yang bersifat toksik. Diperkirakan racun yang ada dalam cangkang dan duri tersebut dapat digunakan sebagai bahan obat. Sebagai antimikroba, cangkang bulu babi memiliki kandungan senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri E. coli.

sea urchin

Penulis: Sarah R. Megumi

Top