Bunga Matahari, Ragam Manfaat Sang Penyerap Energi Surya

Reading time: 2 menit
Foto : wikimedia commons

Tamanan yang digemari hamster ini terkenal menghasilkan cemilan berupa biji kuaci. Ya, tanaman itu adalah Helianthus annus L atau yang dikenal dengan nama Bunga Matahari.

Kenapa diberi nama Bunga Matahari? Karena bunga ini dikenal tumbuh ke arah matahari. Perilaku ini dikenal juga dengan istilah ‘heliotropik’. Sebaliknya, pada malam hari, bunga ini akan tertunduk ke bawah.

Bunga ini merupakan tanaman introduksi yang berasal dari daerah Amerika. Di Indonesia, nama daerah yang sering digunakan antara lain Panca Matahari, Bunga Teleng Matahari, Bunga Ledomata, Kembang Sarangenge, Sungeng, dan Purbanegara.

Bunga Matahari mampu hidup di daerah subtropis maupun tropis bahkan pada ketinggian hingga 1.500 m dpl (di atas permukaan laut). Tanaman ini akan maksimal pertumbuhannya pada pH 6.5 – 7.5, suhu pertumbuhan yang optimal berkisar antara 22°C – 30°C, dan cahaya matahari penuh.

Tanaman ini mampu tumbuh hingga 1-3 meter tergantung varietas, selain itu bunganya memiliki batang yang tebal dan kuat. Pertumbuhan tanaman bunga ini relatif cepat, dan tergolong ke dalam tanaman tahunan.

Bunga Matahari adalah tanaman dengan sifat terna atau perdu yang memiliki saluran-saluran getah kelenjar minyak.

Ciri-ciri dari bunga ini adalah kelopak bunganya yang berwarna kuning terang, daun lebar, memiliki tangkai panjang, batang dan daun berbulu, serta panjang daun yang berkisar antara 10 cm – 30 cm dan lebar 5 cm – 20 cm.

Kepala bunganya besar (inflorescence) dengan diameter bunga dapat sampai 30 cm, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, berwarna coklat.

Foto : wikimedia commons

Dalam Hal penyerbukan, bunga ini memanfaatkan polinator lebah madu untuk terjadinya proses pembuahan putik (bunga betina) oleh benangsari (bunga jantan) dan mengahasilkan biji/benih berkualitas.

Varietasnya sangat beragam dan memiliki ciri khas masing-masing. Sebanyak 67 spesies tanaman Bunga Matahari telah diketahui, dan hanya 417 jenis spesies yang dikembangkan sebagai tanaman hias.

Selain sebagai tanaman hias, bunga ini juga termasuk ke dalam salah satu tanaman penghasil minyak nabati.

Minyak pada biji bunga matahari memiliki kualitas yang hampir setara dengan minyak zaitun karana kadar kolestrolnya yang rendah, sering juga digunakan sebagai minyak sayur untuk bumbu salad, juga sebagai bahan baku industeri kosmetik dan pelumas.

Bunga ini juga memiliki fungsi tanaman obat. Hampir seluruh bagian tubuhnya berkhasiat obat. Bunganya sendiri dapat mengobati tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, pusing, sakit gigi dan nyeri menstruasi.

Sebagai contoh untuk mengobati sakit kepala, menurut Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma dalam bukunya yang berjudul “Tanaman Berkhasiat Obat Indonesia” (1996), disarankan untuk mengambil 25-30 gr bunga ditambah satu butir telur ayam (tidak dipecahkan), ditambah tiga kelas air, kemudian direbus menjadi setengah gelas, dan diminum sesudah makan dua kali sehari.

Penulis : Sarah R. Megumi

Top