Jaguar, Predator Darat Terbesar di Wilayah Amerika Selatan

Reading time: 2 menit
Satwa ini mampu berlari hingga 80 km per jam. Foto: Shutterstock

Jaguar merupakan satu dari lima kucing besar yang ada di dunia. Hewan ini tergabung dalam famili Felidae dan genus Panthera, sehingga spesiesnya berkerabat dekat dengan kelompok harimau, singa, leopard, leopard salju dan sejenisnya.

Panthera onca adalah nama latin spesies hewan jaguar. Satwa liar bertotol ini dikenal dengan gigitannya yang kuat, serta merupakan predator darat terbesar di wilayah Amerika Selatan.

Jika kita perhatikan, tampilan P. onca memang sangat mirip dengan P. pardus (macan tutul). Keduanya sama-sama memiliki totol, namun secara umum berbiak dengan ukuran berbeda.

Spesies P. onca biasanya mempunyai tubuh yang lebih gemuk, bobotnya pun bisa mencapai 120 kg. Akan tetapi, satwa ini tergolong lebih gesit karena bisa berlari hingga 80 km per jam.

Morfologi dan Ciri-Ciri Hewan Jaguar

Panjang tubuh jaguar umumnya sekitar 1,1–1,9 meter. Bila kita bandingkan dengan spesies kucing rumahan, maka ukuran kucing besar ini rerata berkisar enam kali lipat lebih panjang.

Bulu-bulu mereka yang pirang dapat dikenali dari corak totol-totol berwarna hitam. Uniknya totol-totol tersebut membentuk pola mawar, dengan bagian tengah berwarna cokelat gelap.

Perlu diketahui, totol-totol pada tubuh jaguar dan macan tutul berfungsi sebagai kamuflase. Ini membuat kehadirannya tersamarkan, terutama dari pandangan musuh maupun mangsa.

Di alam liar, spesies P. onca mampu bertahan hidup antara usia 12–15 tahun. Sedangkan di penangkaran harapan hidupnya relatif meningkat, bahkan ada yang mencapai usia 32 tahun.

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara spesies pejantan dan betina. Mereka sama-sama memiliki tubuh tegap dan gemuk, meskipun sang betina cenderung lebih ramping dan kecil.

Habitat dan Distribusi Hewan Jaguar

Habitat spesies P. onca bisa kita temukan di belahan bumi barat, yakni Amerika Selatan dan Tengah. Mereka tersebar mulai dari Meksiko, Paraguay, hingga Argentina utara dan selatan.

Melansir berbagai sumber, kata “jaguar” sendiri berasal dari bahasa lokal Tupi-Guarani yaitu yaguara. Ini dapat kita maknai sebagai “dia yang menghabisi mangsa dalam satu lompatan.”

Hutan hujan merupakan lingkungan hidup alami spesies P. onca. Mereka sering pula berada di wilayah sungai dan rawa-rawa, terutama saat berburu mangsa seperti ikan dan kura-kura.

Dengan gigi dan tenaga yang kuat, kucing besar ini memang mampu memecahkan cangkang kura-kura. Ia bahkan bisa melumpuhkan rusa, tapir, anjing, rubah, serta jenis ular anakonda.

Namun, tragisnya populasi hewan jaguar terus mengalami penurunan. Status konservasinya berada pada level near threatened (NT) atau hampir terancam, menurut daftar merah IUCN.

Perilaku dan Kebiasaan Hewan Jaguar

Jagur adalah hewan yang soliter atau penyendiri. Masing-masing individu biasanya memiliki daerah kekuasaan, di mana batas wilayahnya ditandai oleh bekas cakaran di batang pohon.

Bukan cuma itu, spesies P. onca juga menandai teritorinya dengan air seni dan kotoran. Luas kekuasaan betina 40 meter persegi, sedangkan sang jantan bisa mencapai dua kali lipatnya.

Dalam berburu mangsa, hewan jagur lebih mengutamakan kesabaran dan ketepatan. Satwa ini bergerak perlahan-lahan, menerkam dengan cepat dan menggigit kerongkongan mangsa.

Jika pertarungan berlangsung di air, spesies P. onca terkenal akan kemampuannya berenang dan menyelam. Ia juga bisa memanjat, bahkan tak jarang terlihat beristirahat di atas pohon.

Sang betina mampu melahirkan empat ekor anak dalam sekali berbiak. Masa kehamilannya 3–4 bulan, dengan usia kematangan seksual 2–4 tahun (betina) ataupun 3–4 tahun (jantan).

Taksonomi Spesies Panthera Onca

Penulis : Yuhan al Khairi

Top