Karet Merah, Dulu Penghasil Karet Kini Jadi Tanaman Hias

Reading time: 2 menit
tanaman karet merah
Karet Merah (Ficus elastica). Foto: wikimedia commons

Pohon merupakan makhluk hidup dengan kemampuan luar biasa untuk melakukan fotosintesis yang dapat mengurangi kadar CO2 di udara dan menghasilkan O2 yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Dalam menyambut Hari Sejuta Pohon Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Januari maka Greeners akan membahas lebih dalam mengenai tanaman karet merah. Karet merah (Ficus elastica) atau dalam bahasa Jawa dikenal sebagai karet kebo merupakan tanaman penghasil getah karet.

Dalam sejarahnya perkebunan karet pertama dibangun pada tahun 1890 menggunakan spesies ini. Selain spesies karet merah ada juga tanaman karet dari spesies para (Hevea brasiliensis) yang berasal dari Amazon, Brazil tumbuh di Indonesia.

Pada saat itu karet merah merupakan spesies yang lebih unggul sebagai penghasil getah. Berdasarkan percobaan lapangan, karet merah menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan karet para. Sayangnya minat pasar terhadap karet merah lambat laun bergeser ke karet para setelah adanya penemuan teknik penyadapan yang dapat meningkatkan produksi karet para yang jauh melampaui karet merah.

Ciri-ciri fisik pohon karet merah ditandai dengan daunnya yang berwarna kemerahan. Secara morfologi tinggi pohon karet merah mencapai 40 m dan berakar tunggang, sehingga struktur tanaman ini kuat dan kokoh. Batang pohonnya berwarna coklat tua, bentuk batang bulat dengan cabang atau dahan tidak beraturan. Tanaman ini juga memiliki akar gantung seperti pada pohon beringin dan hidupnya epifit (tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain).

tanaman karet merah

Kuncup daun muda tertutup dengan selaput bumbung yang disebut ocrea dan membentuk kerucut tajam berwarna merah muda. Foto: pixabay.com

Daun karet merah berukuran besar dan tebal. Daun mudanya berwarna merah hati namun saat dewasa menjadi hijau tua. Kuncup daun muda tertutup dengan selaput bumbung yang disebut ocrea sehingga membentuk kerucut tajam berwarna merah muda. Bunga karet merah muncul di ketiak daun. Jenis bunganya adalah tunggal berkelamin satu dengan kelopak bunga menyerupai mangkok dan berwarna hijau. Penyerbukannya sangat tergantung pada satu jenis kumbang.

Buah karet merah memiliki bentuk bulat telur dengan panjang kurang lebih 1 cm berwarna kuning kehijauan. Buahnya buni dengan diameter 1-2 cm dan bjinya berbentuk bulat berwarna putih. 

Saat ini karet merah paling banyak ditanam sebagai pohon hias ataupun sebagai tanaman pelindung. Banyak pula kolektor tanaman yang mengoleksinya sebagai tanaman indoor dalam pot besar. Diluar pesonanya sebagai tanaman hias dan penghasil karet, tanaman karet merah juga dikenal memiliki khasiat obat. Umumnya daun karet merah digunakan sebagai obat luar untuk meredakan nyeri rematik dan menyembuhkan bisul.

Dilansir pada laman bengkuluprov.go.id, tahun lalu Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan anggota Perkumpulan Hijau Indonesia menanam 1 juta batang pohon karet merah sebagai peringatan Hari Sejuta Pohon Sedunia 2018. Program penanaman tersebut bertujuan untuk mewujudkan tahun kunjungan wisata ke Bengkulu pada 2020 (Visit Woderful Bengkulu 2020). Kedepannya penanaman pohon diharapkan bisa menjadi bagian dari budaya masyarakat Bengkulu.

tanaman karet merah

 

Penulis: Sarah R. Megumi

Top