Kecombrang, Bunga Mirip Obor yang Memukau

Reading time: 2 menit
Kecombrang
Bunga Kecombrang. Foto: shutterstock

Kecombrang merupakan salah satu tanaman rempah yang telah lama dikenal dan dimanfaatkan sebagai pemberi cita rasa pada masakan. Masyarakat Indonesia juga memanfaatkannya sebagai tanaman hias maupun bahan obat-obatan.

Bernama latin Etlingera elatior, bunga kecombrang termasuk salah satu keluarga Zingiberacea yang berasal dari Indonesia. Di setiap wilayah di nusantara, flora ini memiliki nama tersendiri seperti, kencong atau kincung (Sumatera Utara), honje (Sunda), bongkot (Bali), sambuang (Sumatera Barat), dan bunga kantan (Malaysia). Orang Barat menyebut tanaman ini sebagai torch ginger atau torch lily karena bentuk bunganya mirip seperti obor dan warnanya merah memukau (Sukandar, 2011).

Baca juga: Baobab, Spesies Pohon Tertua Dunia

Secara morfologi, bunga beraroma unik ini merupakan jenis tanaman semak. Tingginya mencapai 1-3 meter dengan ciri batang semu, berbentuk tegak, berpelepah, berimpang, dan berwarna hijau. Daunnya tunggal, berbentuk lanset, dan memiliki ujung dan pangkal yang runcing, tetapi rata. Panjang daunnya sekitar 20-30 cm dengan lebar 5-15 cm, pertulangan daunnya menyirip, dan berwarna hijau.

Bunga kecombrang adalah bunga majemuk yang berbentuk bonggol dengan panjang tangkai 40-80 cm. Panjang benang sarinya sekitar ±7,5 cm dan berwarna kuning. Adapun bijinya seperti kotak atau bulat telur dengan warna putih maupun merah jambu. Sedangkan buahnya mirip nanas dan berona merah. Akarnya berbentuk serabut dan berwarna kuning gelap.

Kecombrang

Foto: shutterstock

Menurut penelitian Karabine Rosita Setiawati (2018), Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB University, tanaman kecombrang mengandung senyawa bioaktif seperti polifenol, alkaloid, flavonoid, steroid, dan saponin. Di dalamnya juga terdapat minyak atsiri yang diduga memiliki potensi sebagai antioksidan dan dapat mengurangi radikal bebas, menetralisir racun, hingga melindungi tubuh dari penyakit genetik (Haraguchi et al., 1998).

Baca juga: Krokot, Tanaman Gulma dengan Segudang Khasiat

Secara spesifik senyawa saponin dan flavonoid terdapat pada daun, batang, bunga, dan rimpang kecombrang. Akarnya juga mengandung polifenol dan minyak atsiri. Sedangkan alkaloid, tanin, fenolik, triterpenoid, steroid, dan glikosida pada kecombrang juga berperan sebagai antimikroba dan antioksidan.

Tanaman rempah ini juga terkenal berkhasiat sebagai obat luka, penghilang bau badan dan mulut (Jurnal Kimia Valensi, 2017). Di samping itu, rebusan buahnya telah digunakan sebagai obat sakit telinga dan daunnya dimanfaatkan sebagai penyembuh luka. Bunga muda kecombrang dinilai memiliki kandungan antimikroba, sitotoksik, dan antitumor (Habsah et al., 2005). Tunas mudanya dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak air susu ibu dan membersihkan darah (Karabine Rosita Setiawati, 2018).

Taksonomi Kecombrang

Penulis: Sarah R. Megumi

Top