Keragaman Corak dan Warna pada Lintah Laut

Reading time: 2 menit
Lintah Laut
Habitat lintah laut berada di perairan dangkal berpasir, terumbu karang hingga dasar laut. Foto: ristekdikti.go.id

Lintah laut merupakan anggota kelompok filum moluska yang tidak memiliki cangkang. Discodoris sp., atau nama lain lintah laut, banyak ditemukan di kepulauan Filipina, Papua Nugini, Indonesia, Okinawa, Afrika Selatan, dan Australia. Ia termasuk ke dalam ordo Nudibranchia yang memiliki beragam corak dan warna.

Kata Nudibranch berasal dari bahasa latin “nudus” yang berarti telanjang dan “brankhia” dalam bahasa Yunani yang berarti insang. Ordo tersebut memiliki ciri tidak bercangkang dan bertubuh lunak (invertebrata). Dengan pigmen warna serupa spons, beberapa jenis lintah laut mempunyai kemampuan kamuflase yang andal sehingga cukup sulit ditemukan.

Kelompok hewan ini lebih suka menyendiri dan hidup secara nokturnal. Mereka menyaru dengan warna kusam hingga cemerlang, tetapi bukan warna-warna kontras. Sementara indera penciuman, pengecap, dan perasa, menggunakan tonjolan sensor di kepala (Rhinophore) dan tentakel oral.

Baca juga: Rumput Laut, Tanaman Laut Bernilai Ekonomi Tinggi

Discodoris sp., termasuk hewan herbivora yang memakan alga berukuran kecil seperti fitoplankton atau mikroalga maupun yang besar layaknya makroalga atau rumput laut. Jenis rumput yang dikonsumsi terdiri dari rumput laut coklat (Paeophyceae), merah (Rodophyceae), dan hijau (Chlorophyceae). Sementara, jika terdapat racun pada mangsanya, justru tidak membahayakan lintah laut. Ia menggunakannya sebagai suatu alat pertahanan.

Lintah Laut

Lintah laut memiliki keunggulan khusus berupa senyawa aktif antioksidan. Foto: en.wikipedia.org

Habitat lintah laut berada di perairan dangkal berpasir, terumbu karang hingga dasar laut kelam atau kedalaman lebih dari satu kilometer. Mereka berkembang biak di perairan hangat maupun dingin, dan bahkan di sekeliling cerobong vulkanis yang menyembur di laut dalam (Holland, 2009).

Ia hidup dan menempel rapat pada batuan berlumpur atau berpasir yang menghasilkan lendir (mucus) untuk mencegah kekeringan. Bagian bawah tubuhnya dapat bergerak dan menempel pada substrat sehingga gerakannya lambat (Rudman, 1999).

Baca juga: Crinoid, Lili Laut yang Serupa Bunga Lili

Secara morfologi, lintah laut memiliki tubuh berwarna coklat kehitaman dengan bintik putih dan garis pada bagian atas badan. Ukuran tubuh moluska ini berbeda-beda, yakni dari ukuran kecil hingga medium dan berbentuk bulat panjang.  Permukaan tubuhnya licin dan tidak dijaga oleh lapisan pelindung. Matanya yang kecil hanya bisa melihat sedikit untuk membedakan terang dan gelap (Sorowako, 2008).

Lintah laut memiliki keunggulan khusus berupa senyawa aktif antioksidan. Dikutip dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), masyarakat Bajo di Pulau Buton biasa mengonsumsinya sebagai peningkat stamina tubuh (aprodisiak). Riset terdahulu juga membuktikan bahwa lintah laut dari perairan Pulau Buton mengandung antioksidan dan antikolestrol yang tinggi.

Lintah Laut

Penulis: Sarah R. Megumi

Top