Philodendron, Sang Pembentuk Taman yang Multifungsi

Reading time: 2 menit
Philodendron
Ilustrasi foto : wikimedia commons

Dikalangan pecinta dan penikmat tanaman hias daun, tanaman philodendron tidak kalah menyaingi tanaman puring sebagai tanaman yang memiliki keindahan daun dan keanekaragaman jenis, sehingga acap kali tanaman ini menjadi bagian dari koleksi tanaman hias oleh para kolektor.

Dikutip dari majalah “Serial Taman”, Philodendron adalah tanaman yang memiliki fungsi sebagai elemen pembentuk taman rumah. Saat ini terdapat lebih dari 200 spesies tanaman philodendron di seluruh dunia. Pola penyebarannya pun sangatlah luas dan dapat tumbuh dengan baik di Indonesia, yang notabene banyak ditemukan di hutan-hutan tropis.

Dari segi cara tumbuhnya, philodendron terdiri dari dua jenis yaitu tanaman daratan (terrestial plants) dan menumpang (epiphyte/epifit). Meskipun menumpang/menempel, namun philodendron tidak merugikan tanaman induknya.

Hebatnya tanaman ini bisa menyerap polutan udara di dalam ruangan seperti zat polutan yang jika terhirup oleh manusia dalam jumlah banyak akan merugikan kesehatan serta berpotensi mengakibatkan kanker. Zat polutan yang tersebut adalah ‘formaldehid’ yang biasa terdapat pada bahan busa dan partikel debu pada bahan karpet.

Dari sisi morfologi tanaman, philodendron memiliki morfologi yang beragam mulai dari sistem perakaran, batang, daun bunga, dan biji serta memiliki sistem perakaran serabut. Bagian akar ada yang terdapat di dalam tanah, juga ada yang tumbuh di atas permukaan tanah sebagai akar nafas. Akar nafas sering dijumpai pada jenis tanaman yang merambat.

Pada batangnya, tanaman ini memiliki bentuk dan warna batang yang beragam. Bentuk batang umunya bulat, diameter bervariasi (tergantung umur tanaman). Warna batangnya akan berbeda tiap tingkat pertumbuhan. Ada yang berwarna hijau pada usia muda dan agak keabu-abuan pada umur dewasa, ada juga yang hijau tua pada usia muda dan hijau kemerahan pada saat dewasa.

Philodendron tergolong jenis tanaman bunga majemuk. Jenis bunganya sama dengan jenis bunga pada tanaman anthurium dan aglaonema. Biji tanaman ini sangat jarang ditemukan, karena proses penyerbukannya sangat jarang ditemukan.

Philodendron

Ilustrasi foto : wikimedia commons

Bentuk pada daunnya tidak kalah menarik dan beragam, dimulai dari bentuk seperti hati, lanset, lanset berlekuk, panjang melebar, dan menjari. Umumnya daun dari tanaman ini mempunyai banyak lekukan daun. Daunnya pun mempunyai bermacam-macam warna mulai dari hijau, hijau muda, hijau kekuning-kuningan, merah keunguan, hingga warna perak. Bisa juga kombinasi dari berbagai warna pada satu tanaman.

Faktor-faktor seperti suhu yang tinggi akan mengakibatkan daun menjadi lebih pucat dan warnanya pudar. Selain faktor suhu, elemen seperti udara, kebutuhan cahaya matahari, kelembapan udara, air, serta ketinggian tempat menjadi penentu agar tanaman hias ini dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Melihat dari potensi dan keunikannya, maka banyak kolektor atau pecinta tanaman hias daun yang melirik tanaman ini sebagai tanaman yang menjanjikan dari sektor usaha (Agribisnis). Sektor-sektor usaha yang dapat dilakukan terkait tanaman ini seperti pembibitan tanaman remaja, penjualan tanaman dewasa, penyewaan tanaman hias dalam ruangan dan pelengkap dekorasi taman dalam ruangan.

Philodendron

Ilustrasi : www.greeners.co

Penulis : Sarah R. Megumi

Top