Sanca Bodo, Ular Besar Tak Berbisa dari Asia Tenggara

Reading time: 2 menit
Sanca bodo (Python bivittatus). Foto: Inaturalist
Sanca bodo (Python bivittatus). Foto: Inaturalist

Ular piton atau sanca merupakan sekelompok ular besar yang tak berbisa, salah satunya sanca bodo (Python bivittatus). Ular yang berasal dari famili Pythonidae ini memiliki nama lain piton burma. Spesies ini memiliki nama ilmiah sinonim, di antaranya Python molurus bivittatus, Python bivittatus hainannus, dan Python bivittatus progschai.

BACA JUGA: Kucing Emas Asia, Bertubuh Kekar dan Pandai Memanjat Pohon

Reptil besar ini berasal dari rawa-rawa berumput dan hutan di Asia Tenggara. Di Amerika Serikat, ular ini awalnya diimpor untuk perdagangan satwa peliharaan. Seiring berjalannya waktu, ular yang melarikan diri atau sengaja dilepaskan membentuk populasinya sendiri di alam liar hingga kini. Melansir publikasi The Institute of Food and Agricultural Sciences, populasi sanca bodo pertama kali terlaporkan pada tahun 2000 di US.

Di Indonesia, ular sanca bodo dapat kita temukan di Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Bali, dan Sumbawa. Selain di Asia Tenggara, ular ini juga tersebar hingga Asia Selatan.

Taksonomi sanca bodo (Python bivittatus). Foto: Greeners

Taksonomi sanca bodo (Python bivittatus). Foto: Greeners

Betina Sanca Bodo Berukuran Lebih Besar dan Lebih Berat

Sanca bodo termasuk salah satu ular terbesar di dunia. Memiliki corak bercak-bercak berwarna cokelat yang dibatasi warna hitam. Umumnya, ular ini berukuran 5 meter, tapi ada juga yang berukuran 7 meter, bahkan lebih. Selain itu, terdapat dimorfisme seksual antar jantan dan betinanya. Biasanya, para betina berukuran sedikit lebih panjang, tapi cenderung lebih besar dan lebih berat dari jantan.

BACA JUGA: Acerodon jubatus, Kelelawar Raksasa Mahkota Emas dari Filipina

Ular ini memiliki pertumbuhan yang cepat. Dalam sekali sesi bertelur, betinanya dapat menghasilkan hingga 100 butir telur. Mereka akan mengerami telurnya selama 2 minggu hingga 3 bulan lamanya.

Ketika masih muda, ular ini sering berada di atas pohon. Namun, ketika sudah dewasa dan bertubuh besar, mereka akan lebih sering menghabiskan waktunya di atas tanah. Di samping itu, ular ini juga merupakan perenang yang baik. Mereka dapat menahan napas selama 30 menit di dalam air.

Memiliki Penglihatan Buruk dan Tak Berbisa

Sanca bodo merupakan golongan karnivora yang biasa memangsa mamalia kecil dan burung. Ular ini memiliki penglihatan yang buruk. Oleh sebab itu, mereka berburu menggunakan sensor panas di sepanjang rahangnya dan reseptor kimiawi di lidahnya. Karena tak memiliki bisa, mereka akan membunuh mangsanya dengan cara melilitnya hingga lemas dan tulang-tulangnya hancur.

 

 

Penulis: Anisa Putri

Editor: Indiana Malia

Top