Sisik Naga, Tumbuhan Epifit Berkhasiat Obat

Reading time: 2 menit
tumbuhan sisik naga
Sisik Naga (Drymoglossum heterophyllum). Foto: wikimedia commons

Drymoglossum heterophyllum atau yang disebut sisik naga sering dijumpai menempel pada batang tumbuhan. Tanaman yang sekilas terlihat seperti sisik ini tergolong tumbuhan epifit. Tumbuhan epifit adalah tumbuhan yang menumpang pada pohon lain tetapi bukan parasit karena tidak mengambil unsur hara maupun air dari tumbuhan yang ditumpanginya.

Di berbagai daerah tumbuhan ini dikenal dengan bayak penamaan. Di Sumatera tumbuhan ini disebut sakat ribu-ribu, di Jawa Barat (Sunda) dikenal dengan nama paku duduwitan, dan di Jawa disebut pakis duwitan. Dalam bahasa asing, tanaman ini dikenal dengan nama dubbeltjesvaren, duiteblad, duitvaren dalam bahasa Belanda dan bao shu lian dalam bahasa Cina.

Sisik naga tersebar di wilayah Asia tropik. Tumbuhan ini tumbuh liar di hutan, ladang, dan tempat-tempat lain yang agak lembap atau basah. Mereka juga hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Contoh tumbuhan yang disinggahi oleh sisik naga antara lain pohon mangga, angsana, mahoni, kokoa, flamboyan, ketapang, palma, dan nangka.

Secara morfologi sisik naga memiliki akar rimpang tipis dengan panjang 5-22 cm. Tanaman ini merayap dan melekat kuat. Tanaman ini tidak merusak pohon, kecuali dalam jumlah yang sangat banyak akan memberikan efek menutupi atau mematahkan cabang dengan lilitannya (Bayu et al., 2004). Sisik naga dapat diperbanyak dengan cara spora dan pemisahan akar.

tumbuhan sisik naga

Sisik naga merayap dan melekat kuat namun tidak merusak pohon. Foto: wikimedia commons

Daun sisik naga tumbuh dengan jarak yang pendek antara satu dengan lainnya. Daun tanaman ini bertangkai pendek dan berdaging tebal. Bentuk daunnya sama dengan uang logam picisan sehingga tanaman ini sering juga disebut sebagai picisan. Warna daun sisik naga yaitu hijau sampai hijau kecokelatan.

Meskipun kelihatannya tanaman ini tidak bernilai, ternyata dibalik itu sisik naga memiliki fungsi dan khasiat sebagai tanaman obat. Sisik naga memiliki kandungan senyawa kimia seperti polifenol, minyak atsiri, steroid, flavonoid, gula, dan tanin. Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai obat, baik dalam keadaan segar maupun yang sudah dikeringkan. Tanaman ini dapat digunakan untuk mengatasi beragam penyakit seperti radang gusi, sariawan, pendarahan, rematik, TBC kelenjar (scrofula), dan kanker payudara.

Berdasarkan buku “Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia” jilid ke III (1995) karya Prof. H. M. Hembing Wijayakusama, daun dan seluruh bagian tubuh sisik naga dapat dipakai untuk mengobati luka luar atau penyakit kulit seperti kudis dan kurap. Cara pemakaiannya yaitu tanaman yang segar dilumatkan kemudian dibubuhi di tempat yang sakit atau bisa juga dengan cara direbus dan airnya dipakai sebagai air cuci pada luka.

tumbuhan sisik naga

Penulis: Sarah R. Megumi

Top