Tanaman Teh, Flora Budi Daya Legendaris yang Berkhasiat

Reading time: 2 menit
Teh punya khasiat penting untuk tubuh salah satu sifat antibakterinya. Foto: Shutterstock

Tanaman teh dikenal dengan nama ilmiah Camellia sinensis. Tumbuhan ini sering diambil pucuk, daun dan tangkainya untuk diseduh, serta dijadikan sebagai minuman herbal. Tak heran memang, pasalnya flora ini memiliki kandungan kafeina yang sangat berkhasiat.

Pohon teh adalah tanaman berbunga yang berasal dari genus Camellia dan famili Theaceae. Dari teknik pengolahan berbeda, ia mampu menghasilkan beberapa jenis minuman herbal.

Teh putih, teh hijau, teh oolong, teh hitam atau merah, merupakan varian olahan teh yang C. sinensis hasilkan. Mereka memiliki khasiat tinggi, namun dengan oksida yang berbeda.

Secara fisik, tanaman teh tergolong sebagai pohon kecil atau perdu. Mereka berkembang biak di daerah tropis dan subtropis, meski kini telah dibudidayakan hampir ke seluruh dunia.

Morfologi dan Ciri-Ciri Tanaman Teh

Tanaman C. sinensis mempunyai akar tunggang yang cukup kuat. Ia menghasilkan bunga berwarna kuning sampai putih berdiameter 2,5-4 cm, dengan kelopak berjumlah 7-8 helai.

Daunnya dapat berkembang sepanjang 4-15 cm dengan lebar 2-5 cm. Bagian ini memiliki warna hijau muda sampai tua, dengan rambut-rambut pendek putih pada bagian bawahnya.

Perlu Anda ketahui, tingkat kafeina terbesar pada tanaman teh berasal dari daunnya. Daun muda setidaknya mengandung 4 % kafeina, jadi lebih digemari untuk kebutuhan produksi.

Proses panen sendiri dilaksanakan setiap dua minggu sekali. Pemetikan dilakukan langsung menggunakan tangan, dengan mengambil bagian pucuk tanaman serta 2-3 helai daunnya.

Tidak cuma daun, ada pula proses pengolahan teh yang memanfaatkan bagian ranting. Ini disebut sebagai kukicha (teh ranting), yang mana sangat populer bagi masyarakat Jepang.

Habitat dan Budi Daya Tanaman Teh

Tanaman teh berkualitas biasanya ditanam di wilayah dengan curah hujan 50 inci setahun. Lokasinya berada di perbukitan dengan tinggi berkisar 1.500 meter di atas permukaan laut.

Menariknya, pada ketinggian tersebut pertumbuhan C. sinensis justru lebih lambat. Namun menurut penelitian, kualitas daun yang dihasilkan jauh lebih baik daripada dataran rendah.

Tumbuhan teh akan menjadi pohon jika dibiarkan tumbuh begitu saja. Sedangkan tanaman yang hendak dibudidaya biasanya dipangkas, agar mudah dipetik dan tidak menjadi semak.

Secara umum, setidaknya ada dua produk teh hasil budi daya yang paling terkenal di dunia. Pertama adalah teh Darjeeling dari India, lalu teh Cina yang berasal dari Provinsi Guangxi.

Pemanfaatan teh sendiri sejatinya sudah berlangsung sejak ribuan tahun silam. Olahannya disukai oleh berbagai kalangan karena memiliki cita rasa manis, pahit, bahkan sedikit asam.

Kandungan dan Manfaat Tanaman Teh

Sejauh ini, ekstrak tanaman teh diyakini memiliki aktivitas antibakteri yang diperlukan oleh tubuh. Ini dapat mencegah berbagai penyakit, mulai dari asma sampai serangan jantung.

Di dalam secangkir teh juga ada kandungan polifenol, vitamin E, C dan A. Jenis polifenol yang tersedia berupa katekin dan flavanol, senyawa yang efektif menangkal radikal bebas.

Karena itu, jangan heran jika daun teh jamak digunakan dalam dunia medis. Kandungannya ahli percaya sangat baik memperbaiki sel-sel yang rusak serta melancarkan sirkulasi darah.

Dalam sejumlah penelitian, diketahui pula bahwa tanaman teh berguna mengobati penyakit angina pektori dan vaskuler perifer. Ini bahkan bermanfaat untuk menyegarkan bau mulut.

Untuk mendapatkan manfaat dari tanaman teh, pastikan Anda menyeduhnya secara benar. Gunakan air mendidih bersuhu 80 Celsius, jangan lebih agar senyawanya tidak menghilang.

Taksonomi Spesies Camellia Sinensis

Penulis : Yuhan al Khairi

Top