Endah N Rhesa, Peduli Penyu

Reading time: 2 menit
Endah N Rhesa. Foto: greeners.co/Renty Hutahaean

(Greeners) – Ada banyak cara untuk menyatakan kepedulian kita pada lingkungan. Tidak harus dengan cara yang mahal atau rumit, melalui karya seni pun kita dapat mengajak orang lain untuk peduli. Cara ini juga dilakukan oleh duo musisi Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya. Suara mereka tidak lantang, namun lirik mereka sarat pesan tentang kondisi alam.

I walk alone in beach sand
and I don’t know which way to go
I left my heart in this island
But I should take it slow
Now I go straight to the ocean
Swimming and dancing in the sea
Hey don’t worry I’ll find my way home
Back to you and our family

Di atas adalah penggalan lagu Endah dan Rhesa yang berjudul “Remember Me“. Dalam keseluruhan lirik ini, memang tidak dengan jelas mengangkat tema lingkungan di dalamnya, namun Endah mengaku bahwa lagu tersebut mengenai penyu.

“Lagu Remember Me tentang ibu penyu, cuma memang liriknya tidak dengan lugas dikasih tahu bahwa itu tentang ibu penyu. Hanya, setiap kami manggung dan setiap ada yang bertanya, kami akan menjawab kalau lagu itu tentang penyu,” ujar Endah saat ditemui Greeners usai mengisi acara Anugerah Peliputan Perubahan Iklim, ICCTF Media Fellowship 2014 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dua musisi yang membentuk band bernama “Endah N Rhesa” ini mengatakan bahwa informasi mengenai isu-isu seputar lingkungan didapat dari obrolan dengan fans mereka. Isu-isu lingkungan itulah yang menjadi inspirasi bagi pasangan ini untuk membuat lagu bertema lingkungan.

“Dari fans, kami diberi tahu kalau di Bali sate penyu populer. Mereka meminta kami kalau manggung di sana, kami membawakan lagu tentang penyu sekaligus menyampaikan kepedulian tentang penyu ini. Basically, kami mendapat respon dari fans yang mendengarkan lagu kami,” ujar Rhesa yang merupakan suami dari Endah.

Saat ini, populasi penyu telah banyak berkurang akibat tingginya perburuan dan angka konsumsi. Baik badan internasional maupun pemerintah telah menetapkan penyu sebagai hewan yang terancam punah dan dilindungi. Endah dan Rhesa juga mengharapkan publik menaruh perhatian pada upaya konservasi penyu.

Bercerita melalui lagu menjadi cara pasangan suami-istri ini untuk menyampaikan pesan lingkungan. Lagu-lagu karya mereka juga diciptakan berdasarkan apa yang menjadi kepedulian mereka selama ini.

Concern saya dan Rhesa terhadap lingkungan sudah lama. Karena profesi kami adalah musisi, jadi kami mencoba mengeluarkan ajakan untuk peduli lingkungan dengan cara membuat karya,” ujar Endah.

“The King”, “Monkey Song”, dan “Kou Kou The Fisherman” adalah beberapa lagu karya Endah dan Rhesa yang bernuansa lingkungan lainnya.

Selain menunjukan kepedulian terhadap lingkungan melalui karya, baik Endah maupun Rhesa juga aktif menjadi donatur pada sebuah organisasi pecinta lingkungan. Dukungan ini sudah mereka lakukan jauh hari, bahkan sebelum mereka berdua menikah pada 5 Desember 2009 silam.

“Kami merasa kami belum sempurna banget sebagai pecinta lingkungan, jadi kami juga sambil belajar,” pungkas Endah merendah.

(G08)

Top