Is “Payung Teduh” Khawatir Air Bersih

Reading time: 2 menit
air bersih
Vokalis Payung Teduh, Mohammad Istiqamah Djamad atau akrab disapa Is. Foto: greeners.co/Renty Hutahaean

Jakarta (Greeners) – Isu ketersediaan air bersih terus menjadi pembicaraan yang belum akan berhenti dibahas. Tidak hanya di daerah yang minim fasilitas, di perkotaan seperti Jakarta sekalipun ketersediaan air bersih menjadi masalah.

“Enggak usah di pelosok, di Jakarta saja air bersih sudah mengkhawatirkan. Sangat mengkhawatirkan,” ujar vokalis Payung Teduh, Is kepada Greeners beberapa waktu lalu.

Pembangunan yang tidak mengindahkan lingkungan dan semakin banyaknya air laut yang terserap ke daratan membuat beberapa wilayah Jakarta mengalami krisis ketersediaan air bersih. Kurangnya air bersih ini lambat laun, dikatakan Is, akan menimbulkan berbagai masalah, diantaranya masalah kesehatan.

“Enggak usah jauh-jauh, di sepanjang jalan kalau kita mau ke toilet pasti susah. Pasti harus masuk ke mall atau perkantoran. Saya sih khawatir dengan masalah ini dan itu akan membuat orang lebih gampang sakit. Coba deh orang kantor yang sedikit-sedikit izin sakit, kebanyakan pasti karena urusan air dan sanitasi,” ujar pria bernama asli Mohammad Istiqamah Djamad ini.

Is berpendapat, pemikiran bahwa Indonesia terlalu luas dengan penduduk yang terlalu banyak akan membuat penggarapan proyek-proyek sanitasi dan penyediaan air sulit untuk dilaksanakan. Untuk itu, pembelajaran sejak dini mengenai air dan kedisiplinan pribadi menjadi hal utama yang perlu diperhatikan.

“Kembali lagi, urusannya kalau mau dirunut, masalah pendidikan itu nomor satu, lalu ada kesadaran dan kedisiplinan. Kalau orang aware dengan kebersihan itu sendiri dan disiplin, saya yakin urusan (air dan sanitasi) ini enggak perlu kita serahkan ke para “pembesar” terus. Kekuatannya ada di masyarakat. Jangan selalu apa-apa ke pemerintah,” katanya.

Apabila pemerintah berusaha berperan aktif dengan memberikan penyuluhan seputar pelestarian air dan sanitasi, Is mengingatkan bahwa berbagai aktivitas seni juga dapat membantu membangun kesadaran masyarakat terhadap isu ini.

“Level anak-anak muda, misalnya penggemar fotografi, sudah sering mengadakan kegiatan memotret kondisi bantaran sungai dan membuat pameran foto. Ini bisa disinergikan dengan pemerintah,” ujarnya.

Is sendiri mengaku sedang mencari investor untuk mendanai kegiatan lingkungan yang sedang ia rancang. Ia berencana untuk menyisir kota pesisir di beberapa daerah di Indonesia untuk mengupas kehidupan dan kondisi nelayan, termasuk kebutuhan air mereka. Is sangat berharap kegiatan ini dapat di dokumentasikan dalam bentuk film agar semua kalangan, termasuk generasi muda, dapat belajar dari film tersebut.

“Gue akan mati-matian menggarap ini karena kita negara maritim dan masalah air banyak sekali. Masalah air sedang sangat mengkhawatirkan,” katanya menegaskan.

Penulis: Renty Hutahaean

Top