Tas Tangan dari Cincin Pembuka Kaleng

Reading time: 2 menit
Tas Tangan dari Cincin Pembuka Kaleng
Escama studio menyulap daur ulang cincin pembuka kaleng menjadi tas tangan. Foto: escamastudio.com

Hampir di setiap kemasan kaleng terdapat cincin penarik atau pembuka (pull tab). Siapa sangka cincin pembuka pada minuman ternyata dapat dimodifikasi menjadi berbagai mode. Tim Escama studio menyulap cincin pembuka kaleng berbahan alumunium ini menjadi beragam kreasi tas tangan.

Escama merupakan perusahaan mode berkelanjutan yang berbasis di California maupun Brazil. Dalam bahasa Portugis, Escama berarti ‘sisik ikan’. Nama itu dipilih karena produk andalan mereka terbuat dari cincin penarik yang menyerupai sisik logam.

Barang yang dipasarkan Escama studio di antaranya tas pundak, baju, dan rompi metalik, serta beberapa aksesori semacam kalung dan anting. Semua bahan merupakan 100 persen hasil daur ulang cincin alumunium. Mereka membelinya dalam jumlah banyak di pusat daur ulang yang terletak di dekat Brasília, Brazil.

Baca juga: Jam Tangan dari Kaleng Soda Bekas

Dari sebagian besar produk yang diluncurkan Escama Studio, tas pundak Socorro merupakan kreasi yang paling diminati pasaran. Tas tersebut adalah hasil desain pertama Francisca Ribeiro de Souza di akhir tahun 2003. Harganya berkisar mulai dari 62 hingga 525 dollar (sekitar 800 ribu hingga tujuh juta rupiah) tergantung jenis dan modelnya. Kini, para perajin dan desainer telah mulai mengembangkan model lainnya.

Tas pundak Socorro kreasi Escama Studio. Foto: escamastudio.com

Para perajin bukan hanya produsen kontrak, tetapi juga terdiri dari bagian inti studio. Kerja sama ini akhirnya turut mendorong mata pencaharian seniman wanita di Brazil. Awalnya di tahun 2004, hanya terdapat 12 perajin yang memproduksi aksesoris untuk Escama. Kini jumlahnya bertambah menjadi lebih dari 100 orang.

Baca juga: Threadapeutic Angkat Mode Berkonsep Upcycling

Di balik prakarya yang dibuat, masing-masing memiliki kisah perjalanan berbeda. Pembayaran diberikan secara kompetitif dan layak untuk setiap produksi. Pendapatan yang dihasilkan juga lebih tinggi dari upah bulanan minimum di Brazil. Sebagai anggota Federasi Perdagangan Berkeadilan (FTF), Escama mengikuti prinsip perdagangan dengan menawarkan upah yang adil untuk setiap produk.

Dalam situs web resmi escamastudio.com, mereka mengklaim sebagai inovator yang menggunakan kembali benda buangan (upcycling). Misinya adalah menciptakan mode terkini sekaligus mempromosikan kerajinan tangan melalui perusahaan perdagangan yang adil (fair trade company).

Proses pengelolaan pull tab mulanya dicuci dan dibilas beberapa kali dengan air bersih lalu didesinfeksi untuk membunuh kuman yang terdapat pada kaleng. Selanjutnya ujung-ujung cincin yang tajam dipoles dan dipangkas.

Penulis: Sarah R. Megumi

Top