Celour, Cat Dinding dengan Kemampuan Menyerap Karbon

Reading time: 2 menit
Foto: bongbong.work

Desainer sekaligus arsitek lulusan Imperial College London bernama Kukbong Kim telah menciptakan cat dinding yang lain dari biasanya. Ia telah menciptakan Celour, cat dinding unik yang berbekal kemampuan untuk menyerap karbon. Melansir dari situs Dezeen, setiap 135 gram cat yang digunakan dapat menyerap karbon hingga sebanyak 27 gram.

“Jumlah tersebut setara dengan jumlah karbon dioksida yang terserap oleh sebuah pohon per harinya,” ujar Kukbong dalam Dezeen.

Kukbong menjelaskan bahwa ia memanfaatkan bahan-bahan sisa untuk menciptakan cat dinding Celour. Ia membuat cat “ajaib” tersebut dari bubuk beton bekas yang biasanya terkubur di dalam tanah. Bubuk beton tersebut akan melewati proses penyaringan, lalu akan ia haluskan dan ia campur dengan bahan-bahan lain seperti air dan pigmen. Kukbong sengaja memilih beton bekas sebagai bahan baku, karena material tersebut memiliki kemampuan yang baik untuk menyerap gas karbon dioksida.

“Ketika cat Celour bereaksi dengan CO2 di udara sekitar, ia akan menyerap kembali sebagian besar emisi karbon yang jumlahnya setara pada saat membuat semen baru. Reaksi tersebut bernama karbonasi mineral. Banyak penelitian menunjukkan bahwa limbah beton akan menyerap kembali sebagian karbon yang dikeluarkannya secara alami,” papar Kukbong.

“Selain itu, limbah beton dapat mengganggu keseimbangan pH dan mengganggu kesuburan jika ia dibiarkan terus terkubur dalam tanah. Ketika limbah beton terkubur dan bersentuhan dengan air tanah, ia akan berubah menjadi kalsium hidroksida yang sangat basa. Maka dari itu, saya berupaya untuk mengubah limbah beton tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tambahnya.

Celour Mampu Menyimpan Karbon Selama Ribuan Tahun

Cat Celour rupanya memiliki kemampuan untuk menyimpan karbon selama ribuan tahun jika tidak terkena perubahan cuaca yang ekstrem. Kukbong berhasil meningkatkan daya serap karbon pada cat tersebut dengan menambahkan bahan-bahan pengikat lainnya pada bubuk limbah beton.

Campuran dari bahan-bahan tersebut rupanya telah menghasilkan cat dengan kemampuan untuk menyerap CO2 dengan sangat baik. Maka dari itu, ia sangat yakin bahwa cat Celour buatannya dapat mengunci karbon dioksida dalam waktu yang sangat lama.

Sebelumnya ia pernah mencoba menggunakan material lain seperti grafena untuk membuat Celour, namun tidak berhasil.

“Grafena memang memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dengan baik, namun material tersebut harganya mahal dan sulit untuk diproduksi secara massal,” kata Kukbong.

Sejauh ini, Kukbong sendiri telah menghadirkan cat Celour yang terdiri dari beragam warna seperti biru, kuning, hijau, dan ungu. Kukbong berharap bahwa kehadiran cat dinding yang satu ini dapat menjadi langkah awal bagi kita untuk berpartisipasi dalam pengurangan emisi di udara.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Dezeen

Situs Resmi Kukbong Kim

Top