Jubah Biksu dari Daur Ulang Botol Plastik

Reading time: 2 menit
Jubah dari Botol Plastik
Botol plastik diubah menjadi kain sintetis untuk membuat jubah baru. Foto: shutterstock.com

Thailand menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang juga tengah melawan sampah plastik. Beberapa penduduk di Negeri Gajah Putih ini melakukan berbagai cara untuk memulihkan negaranya agar terbebas dari masalah sampah.

Seorang biksu Buddha bernama Phra Maha Pranom Dhammalangkaro berinisiatif mendaur ulang botol plastik dan mengubahnya menjadi jubah biksu. Phra adalah wakil kepala di Vihara Wat Chak Daeng, Thailand. Penduduk setempat mengumpulkan sampah botol untuk disumbangkan ke vihara ini. Botol plastik tersebut kemudian diubah menjadi kain sintetis berkualitas tinggi berwarna saffron sebagai material untuk membuat jubah baru.

Jubah ini merupakan nano-jubah yang menggunakan plastik olahan berkualitas tinggi. Plastik yang didaur ulang kembali tersebut dicampur serat kapas dan nanopartikel seng oksida untuk membuat serat sintetis atau nanofabrik. Salah satu kendala dalam prosesnya ialah mendinginkan plastik.

Baca juga: Ecoalf Hadirkan Sepatu dari Botol Plastik Daur Ulang

Thailand adalah produsen utama limbah plastik. Karena sebagian besar sampah dibiarkan tidak terkumpul atau tidak didaur ulang bahkan juga keduanya. Sampah lokal yang berasal dari kantong plastik menyumbang total 13 persen dari limbah. Melansir straittimes.com, sampah sedotan berjumlah 10 persen dan wadah makanan sebesar 8 persen.

Para bhikkhu telah memusnahkan limbah plastik selama dua tahun. Tujuannya untuk mengurangi laju limbah plastik yang memasuki Sungai Chao Phraya dan mengalir ke selatan Teluk Thailand di Samudera Pasifik Barat. Sejak diluncurkan tahun lalu, program daur ulang ini telah membantu mengurangi 40 ton sampah plastik.

Jubah dari Botol Plastik

Ilustrasi jubah dari hasil daur ulang botol plastik. Foto: www.greeners.co

Menurut Phra kesuksesan program dapat tercapai jika semua sektor turut berpartisipasi. Ia menilai upaya belum dikatakan berhasil jika hanya dilakukan sebagian kecil kelompok.

“Saya mendorong semua pihak untuk mengambil langkah lebih jauh bersama dengan kami. Saya sedang mempraktikkan ajaran Buddha yang juga sejalan dengan penyelesaian krisis lingkungan global,” ucap Phra dikutip dari dalam straitstimes.com.

Baca juga: 1,5 Juta Botol Plastik Membentuk Bangunan Tahan Gempa Ini

Tidak seperti kebanyakan kuil untuk tempat bersedekah makanan dan pakaian kepada biksu, para penderma ini menyumbang kantong plastik dan botol plastik. Sebagai gantinya para pemberi sedekah menerima berkat dari Phra. “Menyumbangkan satu kilogram botol plastik dapat membantu membuat satu set lengkap jubah biarawan yang memiliki nilai tinggi dari segi uang dan manfaat,” ujarnya.

Vihara Wat Chak Daeng telah menghasilkan setidaknya 800 set jubah dan masih dalam tahap produksi. Setiap set dijual dengan harga antara 2.000 baht ($ 89) dan 5.000 baht ($ 222) untuk mendanai proyek dan membayar relawan pemilah sampah. Umumnya mereka terdiri dari ibu rumah tangga lokal, pensiunan, dan penyandang cacat.

Penulis: Sarah R. Megumi

Top