Mesin Air Tawar dari Gaza

Reading time: 2 menit
air tawar
Fayez al-Hindi sedang melap alat penyaring air buatannya. Gambar: AJ+ via screenshoot

Di wilayah Gaza, konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung berpuluh tahun berdampak buruk terhadap ketersediaan air tawar di sana. Bahkan 90 persen air yang tersedia sudah tidak layak konsumsi. Namun warga Gaza tidak menyerah dengan keadaan ini dan salah satu warganya berhasil menciptakan sebuah mesin untuk mengatasi masalah tersebut.

Fayez al-Hindi adalah seorang warga Gaza yang berhasil menciptakan alat yang mengubah air laut yang tidak bisa diminum menjadi air tawar yang segar. Uniknya proses penyulingan ini dilakukan dengan menggunakan tenaga matahari.

BACA JUGA: Mesin ATM untuk Memperoleh Air Bersih

Berdasarkan beberapa kabar di sana, saat ini penduduk Gaza terancam kehabisan sumber air dalam hitungan beberapa bulan ke depan. Oleh karena itu, penemuan Fayez al-Hindi ini membantu menyelamatkan warga Gaza.

gaza

Gambar: AJ+ via screenshoot

Menurut Fayez, matahari adalah sumber daya yang selalu tersedia di Gaza. Dalam usahanya mengatasi permasalahan kekurangan air dengan solusi yang berkelanjutan, Fayez al-Hindi membangun sebuah alat berupa tangki destilasi sederhana yang memisahkan air dari polutan dan garam. Sistem yang dia bangun ini dapat menghasilkan hampir 10 liter air per hari. Hasil tersebut mencukupi kebutuhan minum dan keperluan lainnya untuk dia sekeluarga.

BACA JUGA: Bill Gates Minum Air Daur Ulang Limbah Manusia

Banyak warga yang mempertanyakan keamanan air yang dihasilkan alat tersebut. Pihak berwenang di sana menguji air tersebut dan menemukan bahwa proses yang dilakukan oleh mesin buatan Fayez bekerja dengan baik. Teknisi laboratorium pengujian Mohamed Abu Shamaleh menyebutkan bahwa hasilnya “mengagumkan” dan memuji Fayez atas penemuannya itu.

Sekarang, Fayez sedang menolong penduduk lokal di Gaza untuk membangun sendiri sistem destilasi ciptaannya sehingga semakin banyak orang yang mendapatkan akses untuk air bersih. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun atau malah puluhan tahun untuk mengharapkan infrastruktur di wilayah tersebut bisa berfungsi kembali. Alat ini bisa jadi penyelamat bagi ribuan orang di Gaza.

Penulis: NW/G15

Top