‘Mesin’ Pendingin Minuman Tanpa Listrik

Reading time: 2 menit

Teknologi pendingin era pra-industri kini digunakan kembali oleh sebuah agensi iklan Leo Burnett Colombia untuk menciptakan sebuah ‘mesin’ pendingin minuman tanpa listrik. Alat ini dilengkapi dengan minuman kaleng Coca-Cola di dalamnya dan dikirim ke Aipir, sebuah kota terpanas di Colombia.

Dengan suhu mencapai 45 derajat Celcius, Aipir dikenal sebagai kota terpanas. Sulit sekali bagi warga Aipir untuk bisa mendinginkan tubuh karena hampir semua warga Aipir tidak memiliki sambungan listrik di rumahnya, apalagi mesin pendingin udara atau kulkas.

Fernando Hernandez, ECD Leo Burnett Colombia mengatakan inilah alasan Coca-Cola memutuskan untuk membawa sedikit kesegaran ke Aipir. Karena tidak memungkinkan untuk membawa sekotak penuh minuman soda dalam lemari pendingin biasa, agensi ini menggunakan Bio Cooler, sebuah pendingin portabel dengan metode pendingin kuno yang mampu mendinginkan minuman tanpa listrik.

 

Mesin_Pendingin_Minuman_Tanpa_Listrik_2_Greeners

 

“Proses kreatif dimulai dari penemuan prinsip dan sistem evaporasi oleh tim perancang industri kami, sebuah prinsip dan sistem yang digunakan oleh masyarakat tradisional jaman dulu dimana makanan disimpan di dalam sebuah keramik yang dilapisi dengan lumpur basah,” ungkap Hernandez seperti dilansir dari situs fastcocreate.com.

“Kemudian kami berpikir mengenai desa-desa kecil yang jauh dari kota, dimana masyarakatnya tidak memiliki akses terhadap fasilitas dasar seperti air dan listrik, dan dalam hal ini tidak mungkin mereka memiliki kulkas untuk mendinginkan minuman. Oleh karena itu, kami mengaitkannya dengan tujuan dari brand Coca-Cola, yaitu memberikan keceriaan dan kebahagiaan, lalu munculah ide pendingin minuman tanpa listrik dengan sistem evaporasi. Sama sekali tidak membutuhkan listrik untuk mengoperasikannya.”

Dikembangkan bersama Pusat Fisika Internasional di Bogota, Bio Cooler ini akan berkerja lebih optimal pada suhu udara yang panas. Sistem pendinginnya bekerja dengan 2 cara. Pertama, ketika tanaman yang berada di bagian atasnya diberi air, proses evaporasi akan mendinginkan bilik di bagian bawahnya dimana minuman kaleng disimpan. Kemudian, cara kedua, ketika matahari bersinar terik, gas yang ada di dalam bilik ini akan berubah menjadi cairan. Proses ini yang kemudian menciptakan efek pendingin tambahan.

Perlu waktu setahun untuk mengembangkan pendingin ini. Bio Cooler bekerja seperti mesin minuman biasa yang menyediakan 3 jenis minuman kaleng – walaupun sebenarnya akan lebih baik jika mesin ini memiliki manfaat lebih selain hanya untuk menyimpan minuman produk Coca-Cola saja.

Dalam jangka panjang, Hernandez berharap alat pendingin ini akan menjadi solusi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. “Kami yakin jika ide ini bisa dikembangkan dan mendunia, banyak orang di banyak negara akan mendapatkan manfaat yang lebih besar; tidak hanya dapat merasakan kesegaran minuman dingin di tengah cuaca panas, melainkan juga dapat menyimpan obat-obatan dan vaksin dalam kondisi yang baik. Kami berharap bisa mengembangkan ide ini ke tahapan berikutnya dan kami senang melakukannya.”

(G33)

Top