Partikel Nano untuk Membersihkan Polusi dalam Air

Reading time: 2 menit
Ilustrasi: freeimages.com

Air bersih adalah kebutuhan setiap mahluk hidup di planet Bumi. Dengan perubahan iklim dan bertambahnya populasi manusia, keberadaan air bersih makin sulit ditemukan. Berkaitan dengan hal tersebut, muncul sebuah teknologi baru yang dikembangkan oleh ilmuwan dari Kalifornia dan dianggap dapat menolong membersihkan polusi dalam air dengan cepat dengan biaya yang rendah.

Situs Phys.org melaporkan bahwa sebuah tim yang terdiri atas peneliti dari California NanoSystems Institute di UCLA, telah mengungkapkan metode untuk membersihkan polusi dalam air. Metode ini menerapkan enzim yang bisa menyingkirkan beberapa polutan secara sekaligus sehingga resiko terhadap pencemaran air terhadap kesehatan dan lingkungan jadi berkurang.

Menurut pemimpin riset tersebut, Shaily Mahendra, enzim dimasukan ke dalam partikel nano yang disebut “vaults”. Kemudian Vaults ini dimasukkan ke dalam air yang kotor. Partikel nano tersebut akan melanjutkan proses pembersihan secara alami dan dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Ilustrasi: inhabitat.com

Ilustrasi: inhabitat.com

Dengan ukuran melintang 1/1.000.000.000 meter, partikel nano berbentuk tong bir ini melindungi enzim di dalamnya dan siap melepaskannya saat partikel tersebut ada di air yang penuh polusi. Saat ini teknik tersebut masih berupa percobaan di dalam laboratorium. Namun, Mahendra menyatakan bahwa hasil penelitian ini bisa ditingkatkan dalam beberapa tahun dan dapat digunakan secara komersial untuk merawat danau dan sungai yang penuh polusi.

Partikel ini juga dapat digunakan dalam bagian penyaringan di sistem penjernihan air yang ada sekarang. Dengan menambahkan enzim pengurai yang berbeda, secara teori partikel nano ini bisa menyingkirkan beberapa polutan sekaligus. Para peneliti percaya bahwa partikel nano ini tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan secara luas. Ini dikarenakan “vaults’ tersebut dibuat dari protein yang berasal dari jaringan mahluk hidup dan tumbuh secara alami di dalam sel banyak spesies.

Penulis: NW/G15

Top