Peneliti dari UCLA Menemukan Cara Memanen Energi Terbarukan dari Salju

Reading time: 2 menit
salju
Ilustrasi. Foto: pixabay

Sebagai alternatif energi terbarukan, penggunaan panel surya seringkali menjadi sulit setiap kali salju turun. Dengan musim dingin yang diperkirakan akan meningkat parah karena perubahan iklim, penggunaan pembangkit listrik di musim dingin yang bersalju kemungkinan akan menjadi masalah besar di masa depan. Untuk mengantisipasi krisis energi listrik tersebut para ilmuwan tak hentinya terus menciptakan inovasi dalam mencari alternatif energi terbarukan.

Dilansir dari Inhabitat, para peneliti dari University of California (UCLA) berhasil merancang perangkat baru yang dapat menghasilkan listrik dari salju. Perangkat tersebut merupakan nanogenerator triboelektrik berbasis salju, atau singkatnya disebut Snow-TENG.

Perangkat ini bekerja menghasilkan daya melalui listrik statis. Menurut Richard Kaner, selaku ilmuwan utama pada proyek Snow-TENG, listrik statis terjadi ketika bahan yang melepaskan elektron bersentuhan dengan bahan yang menangkapnya.

Salju secara alami membawa muatan positif dan memberikan elektron secara bebas, menjadikannya bahan yang sempurna untuk menghasilkan daya. Menurut UCLA, Snow-TENG terbuat dari silikon yang memiliki muatan negatif dan secara aktif menangkap elektron positif. Setelah materi mendapatkan elektron positif, perangkat mengumpulkan muatan itu dan mengubahnya menjadi listrik.

Snow-TENG bisa dibuat menggunakan teknik pencetakan 3D. Silikon dan penambahan sebuah elektroda non-logam membuat generator triboelektrik menjadi fleksibel, lentur dan tahan lama. Perangkat Snow-TENG dapat menghasilkan kerapatan daya output instan setinggi 0,2 mW / m2, tegangan rangkaian terbuka hingga 8V, dan kerapatan arus 40μA / m2.

Kaner mencatat bahwa perangkat ini lebih dari sekadar menghasilkan energi terbarukan. Snow-TENG dapat digunakan sebagai pemanen energi dan sensor multifungsi berdasarkan prinsip salju-triboelektrifikasi. Tidak seperti platform sensor konvensional, desain Snow-TENG bekerja tanpa perlu baterai atau sistem pemrosesan gambar.

Selain menghasilkan listrik, Snow-TENG juga dapat berfungsi sebagai stasiun cuaca mini untuk memantau cuaca secara real-time untuk memberikan informasi yang akurat tentang laju salju, menghitung rata-rata jumlah salju yang jatuh, kedalaman akumulasi salju, arah angin dan kecepatan di lingkungan dingin atau bersalju.

Snow-TENG dilengkapi dengan sensor biomekanik yang dapat digunakan untuk mendeteksi gerakan tubuh manusia dan melacak aktivitas olahraga di musim dingin atau bersalju. Karena Snow-TENG dibuat dengan mempertimbangkan fleksibilitas, perangkat ini dapat memonitor hal-hal seperti melompat, berjalan atau berlari dan dapat dengan mudah diaplikasikan di bagian bawah sepatu. Dengan pengembangan lebih lanjut, Snow-TENG mungkin dapat dijadikan sebagai alat pemantau aktivitas atletik lainnya.

Saat ini, Snow-TENG terhitung sebagai perangkat penghasil energi terbarukan dengan biaya paling murah di pasaran, berukuran kecil, tipis dan fleksibel. Dengan adanya Snow-TENG, Kaner dan timnya berharap dapat mengintegrasikan perangkat Snow-TENG ke panel surya dan memberi pilihan kepada pemilik rumah untuk memproduksi energi berlimpah sepanjang tahun, tidak hanya di musim dingin saja. Namun sayangnya, untuk saat ini perangkat buatan Kaner dan timnya ini belum tersedia untuk umum.

Penulis: DS/G43

Top