Pertanian Lahan Tertutup Di Bekas Pabrik Semikonduktor

Reading time: 2 menit
Foto: gereports.com

Sebuah pabrik semikonduktor bekas perusahaan Sony telah diubah menjadi pertanian lahan tertutup terbesar se-dunia. Seorang ahli fisiologis tumbuhan Jepang yang juga CEO Mirai Co., Shigeharu Shimamura, bekerja sama dengan GE Jepang untuk mewujudkan sebuah sistem pertanian lahan tertutup yang hemat energi, ruang dan air. Walaupun baru memulai produksinya tahun lalu, pertanian ini sudah mengirimkan 10.000 bongkol selada per hari.

Lahan pertanian ini berlokasi di perfektur Miyagi di timur Jepang, sebuah area yang terkena dampak hebat dari gempa bumi dan tsunami tahun 2011. Di atas lahan seluas 2500 meter per segi, hampir setengah ukuran lapangan bola, 17.500 lampu LED yang dipasang menyebar di 18 rak penanaman setinggi 15 tingkat adalah kunci dari keberhasilan pertanian lahan tertutup ini.

Foto: gereports.com

Ahli fisiologis tumbuhan Jepang yang juga CEO Mirai Co., Shigeharu Shimamura, menunjukan hasil pertanian lahan tertutup miliknya. Foto: gereports.com

Lampu LED dikembangkan khusus untuk proyek ini oleh GE dan menghasilkan cahaya dengan gelombang sinar yang optimal untuk pertumbuhan tanaman, memungkinkan Shimamura mengatur siklus siang-malam dan mempercepat proses produksi.

Dengan pengaturan suhu, kelembaban dan irigasi, pertanian dengan cara ini juga mampu menghemat penggunaan air hingga hanya membutuhkan 1% air dari jumlah total air untuk pertanian lahan terbuka.

“Apa yang perlu kita lakukan bukan hanya mengatur lebih banyak siang dan malam. Kita ingin mencapai kombinasi fotosintesis terbaik ketika siang dan pernafasan ketika malam melalui pengaturan cahaya dan lingkungan,” kata Shimamura.

Foto: gereports.com

Selada hasil pertanian lahan tertutup diklaim memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan hasil pertanian konvensional. Foto: gereports.com

Sistem ini memungkinkan lahan pertanian menumbuhkan selada bernutrisi tinggi 2,5 kali lebih cepat dibandingkan pertanian lahan terbuka. Hasil panen yang terbuang juga berkurang dari sekitar 50 persen menjadi hanya 10 persen dari total hasil panen. Ini berarti 100 kali lipat peningkatan produktivitas per meter persegi. Lampu LED juga bertahan lebih lama dari lampu fluorescent dan mengkonsumsi listrik 40 persen lebih rendah.

Atas kerjasama sukses ini, Shimamura menambahkan, “Saya tahu bagaimana menumbuhkan sayuran yang baik secara biologis dan saya ingin mengintegrasikan pengetahuan itu dengan perangkat keras untuk mewujudkannya.”

Tim GE Jepang yakin bahwa pertanian lahan tertutup, seperti yang berada di Miyagi Prefecture, bisa menjadi kunci untuk mengatasi kekurangan pasokan makanan dunia. Mitra proyek ini sedang membangun pertanian lahan tertutup seperti ini di Hong Kong dan Timur Jauh Rusia.

(G33)

Sumber: inhabitat.com

Top