Replika Angkasa di Bekas Lahan Tambang Batubara

Reading time: 2 menit
"Crawick Multiverse", sebuah lokasi bekas penambangan batubara di Skotlandia yang kini berubah menjadi tempat yang indah. Foto: inhabitat.com

Tempat penambangan kerap menyisakan pemandangan alam yang buruk. Lubang-lubang besar yang sebelumnya penuh hasil tambang begitu saja ditinggalkan jika sudah dikeruk sampai habis. Akibatnya, bukan hanya tidak enak dipandang tapi juga memberi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Keadaan ini banyak terjadi di industri penambangan. Namun, satu hal yang berbeda terjadi di Skotlandia. Saat sebuah lokasi penambangan batubara di Skotlandia sudah tidak berfungsi lagi, tempatnya dialihfungsikan menjadi tempat dengan pemandangan yang indah.

Duke of Buccleuch dan arsitek Charles Jenks bekerjasama untuk membangun ulang lahan bekas penambangan batubara terbuka di Lowther Hills, Skotlandia. Area seluas 22 hektar tersebut sudah lama tidak terpakai.

"Crawick Multiverse". Foto: inhabitat.com

“Crawick Multiverse”. Foto: inhabitat.com

Warga di sekitarnya telah beberapa kali meminta bangsawan itu untuk melakukan perubahan terkait keberadaan lahan tersebut. Penduduk di sekitar tambang tidak hanya menginginkan perbaikan secara visual saja, mereka juga menginginkan sesuatu untuk mengganti mata pencaharian yang hilang ketika tambang tersebut ditutup.

Maka, lahirlah tempat bernama Crawick Multiverse. Sebuah replika angkasa raya yang dibuat dari tanaman, tanah dan batu. Jika dilihat sekilas, area itu berbentuk seperti jaringan lansekap terdiri dari dua bukit kecil dan dua lingkaran batu. Tapi, apabila kita lihat lebih dekat akan terlihat bahwa bukit kecil itu merepresentasikan galaksi Bimasakti dan Andromeda. Terdapat lingkaran yang melambangkan serangkaian galaksi dimana galaksi kita merupakan salah satu bagiannya. Sebuah jalur yang melingkar dan mengitari galaksi-galaksi menyatu dalam sebuah lubang hitam di puncak bukit.

Di Crawick Multiverse, batu, tanah, dan tanaman disusun sedemikian rupa menyerupai replika angkasa. Foto: inhabitat.com

Di Crawick Multiverse, batu, tanah, dan tanaman disusun sedemikian rupa menyerupai replika angkasa. Foto: inhabitat.com

Tidak itu saja. Benda-benda luar angkasa lainnya bisa didapatkan disini. Misalnya saja sebaris bebatuan yang menunjukkan perjalanan sebuah komet dan sekumpulan batu besar yang berdiri kokoh seolah menunjuk ke arah bintang utara.

Batu-batu besar disusun melingkar seperti spiral untuk menggambarkan jagat raya kita. Menggunakan lebih dari 100 batu besar, setiap batunya melukiskan pemandangan angkasa dan isinya yang berbeda-beda. Salah satu batu bertuliskan “Gravitasi Terlalu Kuat” dan berbentuk lensa bikonveks (cekung ganda), sementara yang lain bertuliskan “Keseimbangan yang g Baik” dengan bentuk tipis memanjang dan diujungnya melebar.

Banyak yang meragukan karya-karya Charles Jenks ini dapat menarik pengunjung. Akan tetapi, sang Arsitek berhasil meyakinkan bahwa pengunjung akan menyukainya. Selain merancang Crawick Multiverse, Charles Jenks adalah otak dibalik karya-karya seperti Spirals of Time di Milan dan Northumberlandia di Newcastle, Inggris.

Penulis: NW/G15

Top