Sumo, Popok Ramah Lingkungan dari Bahan Alami

Reading time: 2 menit
SUMO Diapers (The James Dyson Foundation)
Foto : The James Dyson Foundation via fastcompany.com

Sampah popok bayi menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang sangat mengkhawatirkan di seluruh dunia. Sampah popok menyisakan masalah yang dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Menurut riset Bank Dunia pada 2017, popok sekali pakai menjadi penyumbang sampah terbanyak kedua di laut, yakni 21%. Laman The Guardian mencatat sebanyak 3 miliar dan 20 miliar popok sekali pakai dibuang di Inggris dan Amerika setiap tahunnya.

Popok modern tidak hanya terbuat dari kertas dan katun, tetapi juga polimer plastik yang menyerap dan memerangkap cairan. Kulit luar plastik yang menjaga popok tahan air terbuat dari bahan kimia seperti pemutih dan parfum yang menutupi bau.

BACA JUGA : Alat Pendeteksi Komposisi Polutan Dengan Teknik Analisis Nuklir

Dilansir pada laman fastcompany.com, tidak jelas bagaimana semua bahan dan bahan kimia ini berdampak pada kesehatan bayi, tetapi cukup jelas bagaimana mereka merusak lingkungan. Popok tidak mengalami biodegradasi. Popok akan berakhir di tempat pembuangan sampah selama ratusan tahun, perlahan-lahan melepaskan bahan kimia beracun dan gas rumah kaca.

Selama bertahun-tahun, orang tua dulu sudah terlebih dulu mengandalkan popok kain, yang umumnya terbuat dari kapas. Namun kapas juga menjadi tanaman yang membutuhkan banyak air dan memiliki jejak karbon yang besar.

SUMO Diapers Materials The James Dyson Foundation

Foto : The James Dyson Foundation via fastcompany.com

Luisa Kahlfeldt, seorang siswa desain di sekolah desain Swiss ECAL, telah menemukan alternatif yang lebih baik: Dia mengembangkan popok kain non-katun yang dapat digunakan kembali.

Popok ini dinamakan “Sumo”, karena apabila dipakai si buah hati akan terlihat seperti pegulat sumo kecil. Sumo terbuat dari campuran rumput laut dan kayu putih yang disebut “SeaCell”. Bahan ini lebih berkelanjutan untuk diproduksi daripada popok kain katun di pasaran. Menurut fastcompany.com, popok ini terdapat kandungan antibakteri alami dan antioksidan, sehingga diklaim baik untuk kulit bayi.

BACA JUGA : Daun Tiruan Hasilkan Energi Bersih

Keunggulan pada Sumo, didalamnya ada lapisan lembut yang nyaman untuk kontak dengan kulit bayi, menyerap lebih dalam, dan lapisan luar tahan air untuk mencegah kebocoran. Lapisan luarnya juga bekerjasama dengan perusahaan Swiss bernama Schoeller, yang membuat kain tahan air dimana dapat didaur ulang atau disebut EcoRepel. Bahan kainnya tidak akan terkikis meskipun pencuciannya berulang.

Luisa juga mengganti tali pengikat popok yang biasanya terbuat dari plastik, dengan menggunakan metode merajut benang alami yang disebut Natural Stretch. Hal ini Luisa lakukan untuk memastikan produknya dapat terurai secara alami. Inovasi popok Sumo pun menerima penghargaan dari industri desain. Sumo memenangkan penghargaan bergengsi James Dyson Awards 2019.

Penulis: Sarah R. Megumi

Top