Tidak hanya limbah plastik, sampah tekstil juga mencemari lautan dengan menyumbang bobot terberat. Problem ini tentu perlu kita sorot dan pecahkan, dengan inovasi pakaian seperti Petit Pli, karya Ryan Mario Yasin.
Pelaku bisnis berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Bisnis dengan konsep ramah lingkungan atau zero waste merupakan tren usaha di tengah upaya mengurangi sampah dari aktivitas usaha. Namun, jangan sampai penerapan konsep bisnis tersebut hanya sekadar mencari untung semata.
Jika Anda mengaku sebagai seorang yang ramah lingkungan, salah satu aspek yang perlu Anda perhatikan adalah memilih fesyen berkelanjutan.
Kini sudah saatnya mengubah gaya hidup untuk mengurangi emisi karbon hingga kembali ke ambang batas normal, bahkan di bawah itu. Jika tidak, kita akan mencapai satu titik di mana emisi karbon di atmosfer tidak dapat berkurang lagi sehingga dampak dari perubahan iklim tidak dapat kita cegah. Berikut beberapa tips gaya hidup rendah emisi karbon yang dapat kita terapkan dalam keseharian kita.
Plépah, hadir menjadi alternatif solusi kemasan makanan yang ramah lingkungan bagi para pelaku industri F&B dan Hospitality.
Karst merupakan merek Australia yang menjual buku dengan kertas yang terbuat dari 100% batu daur ulang. Pembuatannya tak melibatkan pohon, pemutih dan asam.
Perusahaan pakaian Patagonia lagi-lagi melakukan terobosan. Mereka menawarkan opsi untuk membeli barang-barang bekas pakai mereka.
Para pengrajin menggabungkan keterampilan, teknologi, dan data untuk mewujudukan mode berkelanjutan demi menghindari ekonomi linier.
10 contoh ekonomi sirkular, yang menjadi strategi bisnis untuk mendorong pemikiran inovatif dan menghemat biaya produksi.
Eco lifestyle atau gaya hidup ramah lingkungan, kini telah menjadi pilihan menarik bagi ragam kalangan masyarakat di era modern. Namun, saat gaya hidup alternatif ini kian populer dan digemari justru masih banyak individu yang bingung harus mulai menerapkannya darimana. Kali ini, Dila Hadju akan berbagi tips gaya hidup ramah lingkungan berdasarkan pengalamannya yang aktif dalam kegiatan lingkungan.
Saat ini perempuan dapat dengan mudah memilih pembalut yang mereka inginkan. Berbagai pilihan produk pembalut banyak tersedia di pasaran. Pembalut yang beredar merupakan pembalut sekali pakai. Meski mudah bagi konsumen untuk menggunakan pembalut sekali pakai, namun produk ini memiliki sisi buruk bagi lingkungan. Pasalnya, pada pembalut terdapat plastik yang sulit terurai.
Di tengah segala tuntutan untuk menjadi serba bisa, rutinitas kecantikan merupakan satu hal yang menjadi perhatian. Tidak hanya bagi kaum hawa, kaum adam pun harus bisa menerapkannya. Rutinitas kecantikan terdiri atas perawatan kulit hingga tata rias dengan beragam bentuk dan fungsi. Hanya saja, konsumen cerdas pasti paham, produk kecantikan menjadi salah satu zat pencemar lingkungan utama bagi bumi.
Mode yang berasal dari tumbuhan merupakan hal yang lumrah. Bagaimana dengan pakaian dari limbah makanan? Itu baru penemuan anyar. Alumni Univeristy of Toronto, Kanada, Avneet Ghotra dan rekannya Myra Arshad melakukan eksperimen laboratorium untuk menciptakan pakaian dari limbah makanan.










































