Greg Hambali: Pakar Hortikultura yang Tak Henti Muliakan Tanaman

Reading time: 4 menit
Greg Hambali
Greg Hambali: Pakar Holtikultura yang Ingin Membangun Surga di Dunia. Foto: Istimewa.

Akhir-akhir ini, memelihara tanaman sedang tren di masyarakat. Tanaman seperti Monstera dan Aglaonema merupakan dua dari sekian banyak tanaman yang jadi buruan para fans. Greeners mewawancarai Gregori Garnadi Hambali atau Greg Hambali untuk tahu lebih dalam tentang hortikultura.

Greg Hambali mendedikasikan tidak kurang dari tiga puluh tahun hidupnya berkecimpung di dunia hortikultura. Terutama, dalam kegiatan breeding atau pemuliaan tanaman. Salah satunya melalui penyilangan. Baginya, aktivitas tersebut tak ubahnya mencipta surga di Bumi yang kita tinggali.

“Penyilangan tanaman penting untuk menjaga
keanekaragaman. Sehingga kita bisa membuat surga mulai dari bumi kita ini,” ujar Greg Hambali, lewat sambungan telepon kepada Greeners, Jumat, (22/01/2021).

Greg Hambali menceritakan kesibukan terbarunya dalam menyilangkan tanaman di kebun rumahnya, di Bogor, Jawa Barat. Pakar yang menamatkan gelar masternya dari Dapartemen Biologi Universitas Birmingham, Inggris, ini tengah menyilangkan beberapa tanaman, salah satunya tanaman salak. Dia tengah bereksperimen agar salak bisa berdaging manis dan bertambah kadar airnya, tanpa ada duri di bagian kulitnya.

“Duri pada salak memperlama proses pertumbuhan dan pembuahan. Nutrisi untuk pertumbuhan, semua terserap oleh durinya. Jadi masing-masing kelebihan dari jenis salak sedang saya coba gabungkan,” jelasnya.

Sebelum bereksperimen untuk menciptakan salak tanpa duri di halaman rumahnya sendiri, Greg telah melalui perjalanan panjang. Berikut kisahnya.

greg hambali

Greg Hambali mendedikasikan tidak kurang dari tiga puluh tahun hidupnya berkecimpung di dunia hortikultura. Foto: Istimewa.

Greg Hambali Memulai Eksperimen Hortikultura Sejak Remaja

Greg mengisahkan penyilangan tanaman sudah dia lakukan sejak remaja. Kala itu, tanaman pepaya yang tidak kunjung berbuah di halaman rumah jadi bahan eksperimen pertamanya. Dengan modal keterpikatan pada tanaman dan pengetahuan yang masih belum banyak, dia memberanikan diri menyilangkannya.

“Waktu itu, saya cari bunga jantan yang kuncup, tapi sudah akan mekar. Bunganya juga dari pohon yang belum banyak dimanfaatkan serangga. ternyata jadi berbuah. Ini menggembirakan. Sehingga saya mencoba lagi karena senang,” ungkapnya.

Pria kelahiran, Sukabumi, 19 Februari 1949 ini berharap tren memelihara tanaman diikuti dengan upaya penambahan spesies baru. Menurutnya, hortikultura khususnya di Indonesia bisa berkembang dan terus maju dengan adanya jenis-jenis baru.

Setelah merasakan manfaat dari penemuan jenis baru dalam bidang hortikultura, Greg pun mengajak para pecinta tanaman untuk mencoba mengembangkan jenis baru melalui penyilangan. Dia menjamin nilai ekonomi dari penyilangan tanaman bisa membayar perjuangan dan penantian para pembuatnya.

“Program breeding meski lama sangat cost effective. Dalam arti, sesuai dengan biaya yang keluar. Bisa juga mengganti waktu kita, kalau waktu adalah uang. Itu sangat menguntungkan,” jelasnya.

greg hambali

Greg menjamin nilai ekonomi dari penyilangan tanaman bisa membayar perjuangan dan penantian para pembuatnya. Foto: Istimewa.

Pemuliaan Tanaman Tidak Sekadar untuk Kontes Kecantikan

Lebih jauh, Greg Hambali, menyebut banyak manfaat dari program pemuliaan tanaman melalui penyilangan. Jenis-jenis tanaman baru, tidak semata cantik tampilannya saja. Manfaat dari tanaman tersebut juga bisa bertambah baik untuk kebutuhan pangan, obat-obatan, maupun menggerakan perekonomian masyarakat.

Bagi Greg Hambali, keanekaragman jenis dan fungsi tanaman sangat penting dan keberlangsungannya perlu terus terjaga. Menurutnya, pemuliaan tanaman laiknya membangun nirwana di dunia yang fana ini.

Dia menilai, Indonesia jangan terbuai dengan banyaknya jenis spesies tanaman sehingga sepenuhnya mengandalkan pada alam. Manusia, dengan karunia pemikiran harus berkreativitas dan berinovasi agar jenis tanaman baru tetap ada. Selama ada pengetahuan, kemauan, dan semangat pantang menyerah, semua orang bisa terlibat dalam melahirkan jenis tanaman baru.

“Untuk mendapatkan varian baru kita tidak bisa mengandalkan pada alam. Memang bisa, tapi sering juga sifatnya terbatas. Dengan kata lain (jenis baru) masih setengah jadi atau secara warna bunga bagus, tapi buahnya kurang menarik. Melalui pembudidayaan bisa kita arahkan atau kontrol,” katanya.

greg hambali

Greg mengimbau masyarakat Indonesia untuk jangan terbuai dengan banyaknya jenis spesies tanaman sehingga sepenuhnya mengandalkan pada alam. Foto: Istimewa.

Baca juga: Prof. Tukirin Partomihardjo Ajak Masyarakat Lindungi Pohon Asli Indonesia

Jamaknya Regulasi Tidak Menjamin Eksploitasi Berkurang

Greg menilai salah satu tantangan dalam pengembangan hortikultura di Indonesia salah satunya dari segi regulasi. Menurutnya, regulasi yang ada di Indonesia saat ini terlampau banyak. Alih-alih menekan eksploitasi, regulasi yang ketat malah membatasi ruang gerak eksplorasi tanaman.

Dia menayebut banyak sekali regulasi yang menghambat lalu lintas tanaman baik sudah jadi maupun masih bibit. Baginya ini menghambat proses penyilangan. Alih-alih memperbanyak aturan, Greg mereken lebih baik meningkatkan implementasi terutama dari segi pengawasan.

“Peraturan harusnya tertib dan bisa memaksimalkan potensi. Peraturan harus menyejahterakan dan membantu. Kalau peraturan ketat, tanaman lalu lintasnya jadi ilegal dan sembunyi-sembunyi,” tegasnya.

Greg menekankan eksplorasi berbeda dengan eksploitasi. Eksplorasi merupakan salah satu bagian untuk menjaga kelestarian keanekaragaman sumber daya di Tanah Air.

Jika pemerintah takut sumber daya alamnya habis, bagi Greg Hambali solusinya bukan memperbanyak aturan. Justru pemerintah harus memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam melalui edukasi. Selain itu, pemerintah juga bisa memberdayakan masyarakat untuk lebih aktif dalam kegiatan breeding.

“Eksplorasi ke alam tidak bisa kita cegah. Untuk orang yang mengambil, memanfaatkan hutan, nanti bisa muncul kepedulian bahwa hutan perlu dijaga. Sehingga mau tidak mau kalau habis di hutan, mereka juga tentu harus mengembangkan lagi melalui breeding,” pungkasnya.

biodata greg hambali

Penulis: Muhammad Ma’rup

Editor: Ixora Devi

Top