Jakarta Osoji Club, Ajak Masyarakat Indonesia Terapkan Budaya Bersih Negeri Sakura

Reading time: 2 menit
Jakarta Osoji Club, Ajak Masyarakat Indonesia Terapkan Budaya Bersih Negeri Sakura
Foto : Jakarta Osoji Club

Sebagai ibu kota, tak heran jika Jakarta dipadati oleh banyak orang dari berbagai daerah. Namun sayangnya, banyak orang tinggal di Jakarta yang tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masih saja membuang sampah secara sembarangan di tempat umum.

Prihatin akan kondisi tersebut, seorang ekspatriat asal Jepang, Tsuyoshi Ashida berinisiatif untuk mengajak rekan satu negerinya yang bekerja dan tinggal di Jakarta untuk mendirikan sebuah komunitas peduli kebersihan lingkungan yang diberi nama Jakarta Osoji Club (JOC).

Kata “osoji” berasal dari bahasa Jepang yang artinya bersih-bersih. Melalui Jakarta Osoji Club, orang-orang di Jakarta diharapkan dapat menerapkan budaya rajin membersihkan lingkungan sebagaimana dilakukan oleh orang-orang Jepang sejak dini.

“Aktivitas JOC pertama kali dilakukan pada tanggal 29 April 2012 di sekitar Ring Road Gelora Bung Karno Senayan dan itulah tanggal berdirinya JOC” ujar Faiz Muttaqin Amrulloh, ketua Jakarta Osoji Club saat dihubungi Greeners beberapa hari yang lalu.

Dengan tagline “Malu Buang Sampah Sembarangan”, komunitas ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran orang-orang Jakarta agar tidak membuang sampah sembarangan dan menanamkan rasa malu jika membuang sampah sembarangan serta lebih bertanggung jawab atas sampah yang telah dihasilkan.

Jakarta Osoji Club memiliki kegiatan rutin yang dilakukan setiap 2 minggu sekali yaitu petik sampah dan edukasi. Petik sampah merupakan kegiatan memungut sampah yang seringkali dilakukan saat CFD. Sedangkan untuk edukasi merupakan kegiatan kampanye dan sosialisasi mengenai kebersihan, buang sampah pada tempatnya dan osoji time di sekolah dan universitas (JOC Goes to School).

Jakarta Osoji Club, Ajak Masyarakat Indonesia Terapkan Budaya Bersih Jepang

Foto : Jakarta Osoji Club

Relawan Kebersihan

Adapun kegiatan lain yang dilakukan JOC diantaranya menjadi relawan kebersihan di beberapa festival budaya Jepang yang ada di Jakarta, seperti Jak Japan Matsuri, Ennichisai, Gelar Jepang, Sakura Matsuri, dan masih banyak lagi.

Faiz mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Jakarta Osoji Club telah mendapatkan respon yang beragam dari orang-orang yang tinggal Jakarta. “Saat kami melakukan aksi petik sampah dan edukasi, banyak orang yang mengapresiasi dengan cara ikut serta petik sampah dan bertekad berubah. Tapi tidak sedikit juga yang mencemooh saat kami menolak jika kami dititipin sampah.” tambahnya.

“Kami melakukannya saat waktu senggang sehingga tidak terjadi paksaan dalam diri setiap anggota JOC, siapa yang tertarik dan mau silahkan bergabung.”tegas Faiz.

Berkat keseriusannya dalam mengatasi masalah kebersihan lingkungan, Jakarta Osoji Club telah mendapatkan bantuan sebanyak dua kali dari Japan Foundation dengan memberangkatkan anggotanya ke Jepang pada tahun 2015 dan 2016 untuk melihat pengelolaan sampah, sistem kebersihan di sekolah mulai TK, SD, SMP disana.

Selain itu, Jakarta Osoji Club juga berkolaborasi dengan komunitas yang berasal dari Jepang seperti AGUVS (Aoyama Gakuin University Volunteer Station) di bidang pendidikan, Green Bird dan Tamagawa Eco Museum di bidang kebersihan sungai dan lingkungan.

Menurut Faiz sejauh ini keberadaan JOC telah menginspirasi orang-orang di luar daerah untuk membentuk komunitas serupa. “Banyak yang telah tergerak dan mendirikan “osoji club” di daerah lain. Menginspirasi terbentuknya Osoji Club di kota-kota lain, seperti Medan, Banyuwangi, Palembang, Lampung, Surabaya, Boyolali, Bulukumba.” katanya.

Kedepannya, Faiz berpesan agar orang-orang lebih peduli lagi pada lingkungan, terutama sampah. ”Karena sampah adalah sumber masalah jika kita tidak dapat mengelolanya dengan baik. Sampahmu tanggung jawabmu.” pungkasnya.

Penulis: Diki Suherlan

Top