Laudato Si’ Indonesia Hidupkan Gerakan Lingkungan untuk Umat Katolik

Reading time: 3 menit
Laudato Si’ Indonesia menghidupkan gerakan lingkungan untuk umat Katolik. Foto: Laudato Si'
Laudato Si’ Indonesia menghidupkan gerakan lingkungan untuk umat Katolik. Foto: Laudato Si'

Jakarta (Greeners) – Komunitas agama kini kian aktif menggaungkan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu contoh nyata adalah Komunitas Laudato Si’ Indonesia yang digaungkan oleh umat Katolik.

Laudato Si’ merupakan ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015, yang menekankan pentingnya isu lingkungan hidup. Terciptanya gerakan yang membawa pesan Laudato Si’ ini muncul dari sosok pemuda asal Argentina, Thomas Insua, setelah melihat minimnya gerakan lingkungan hidup di kalangan Gereja Katolik.

Thomas pun menghubungi berbagai pihak di dalam Gereja dan bersama-sama melahirkan gerakan Global Catholic Climate Movement (GCCM). Gerakan ini diluncurkan saat kunjungan Paus Fransiskus ke Manila di tahun 2015.

BACA JUGA: Teladani Kesederhanaan dan Kepedulian Lingkungan Paus Fransiskus

Koordinator Nasional Gerakan Laudato Si’ Indonesia, Cyprianus Lilik Krismantoro Putro, menyatakan komunitas ini dirintis di tanah air pada tahun 2021. Kehadiran Laudato Si’ Indonesia  turut berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan di kalangan Gereja Katolik.

“Dalam workshop pasca 50 tahun FABC di Siem Reap, Kamboja, tahun 2020 saya bertemu dengan Cheryl Dugan, koordinator GCCM Asia-Pasifik yang memperkenalkan gerakan ini pada saya. Karena gerakan ini belum ada di Indonesia, maka Ibu Agnes Winaryati dan saya memutuskan untuk merintis Gerakan Laudato Si’ Indonesia sebagai respons terhadap kebutuhan ini,” ungkap Lilik kepada Greeners melalui sambungan telepon, Senin (23/9).

Di Indonesia, gerakan Laudato Si’ telah hadir di berbagai daerah. Di antaranya Medan, Manado, Sintang, Atambua, Soe, Jakarta, Jayapura, Makassar Lampung, Bogor, Balikpapan, Bandung, Purwokerto, Cilacap, Banjarnegara, Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya. Lilik juga memperluas kemitraan dengan komunitas lingkungan setempat untuk meningkatkan jangkauan gerakan ini.

Bersihkan Sampah saat Kunjungan Paus

Komunitas Laudato Si’ Indonesia secara aktif melakukan aksi-aksi lingkungan dalam berbagai kegiatan besar. Salah satunya, pada tahun 2024, mereka ikut menyuarakan isu lingkungan hidup dan membersihkan sampah saat acara misa akbar bersama Paus Fransiskus di Jakarta.

Pada kesempatan itu, sebanyak 300 relawan dari Laudato Si’ Indonesia berpartisipasi dengan sukarela. Mereka membawa pesan penting bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan.

BACA JUGA: Paus Fransiskus: Jangan Jadikan Tambang Emas Alasan untuk Bertikai

Selama kegiatan berlangsung, para relawan mengenakan pakaian mencolok dan topi bundar yang unik. Mereka berkeliling mengingatkan pengunjung untuk tidak meninggalkan sampah di tribun. Para relawan juga membawa trash bag besar untuk mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan.

“Kami juga ikut melakukan dua kali penyapuan area untuk membersihkan sampah. Terutama botol plastik, banyak sekali kami temukan. Dengan semangat kolaborasi, kami berharap gerakan ini dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak orang untuk beraksi demi lingkungan,” kata Lilik.

Lilik mengungkapkan bahwa Komunitas Laudato Si’ sangat bersyukur atas kedatangan Paus Fransiskus, khususnya bagi umat Katolik. Kedatangan ini merupakan sebuah momen yang penting dalam satu generasi.

“Kesempatan ini memungkinkan kami untuk berpartisipasi langsung dalam forum sebesar ini, yang sekaligus menjadi peneguhan bagi Komunitas Laudato Si’. Para relawan datang dengan sukarela untuk ikut menyuarkan pesan Laudato Si’ dan mengelola sampah, ini sebagai komitmen spiritual untuk menyampaikan pesan Laudato Si’ kepada umat Katolik,” kata Lilik.

Laudato Si’ Indonesia menghidupkan gerakan lingkungan untuk umat Katolik. Foto: KPA

Laudato Si’ Indonesia menghidupkan gerakan lingkungan untuk umat Katolik. Foto: Laudato Si’

Laudato Si’ Indonesia Buat Pelatihan

Sejak awal mula berdiri, Laudato Si’ Indonesia kinimemiliki berbagai kegiatan, baik secara langsung dan tidak langsung. Setiap tahunnya, mereka mengadakan beberapa pelatihan besar. Pertama, ada pelatihan untuk Animator Laudato Si’, yang terbuka untuk umum. Pelatihan ini memberikan pemahaman dasar tentang ensiklik Laudato Si’.

Di bulan Mei, mereka juga mengadakan kampanye Laudato Si’ Week. Kemudian, dari September hingga Oktober, mereka terlibat kampanye global yang melibatkan berbagai denominasi, baik Protestan maupun Katolik. Kampanye ini berlangsung selama sebulan penuh dengan fokus pada isu lingkungan hidup, dengan banyak kegiatan online dan offline di berbagai gereja.

Di akhir September atau awal Oktober, Laudato Si’ Indonesia juga mengadakan rapat kerja dan pertemuan nasional di Lampung. Pada bulan November, ada pelatihan untuk menjadikan paroki ramah lingkungan di Wonosobo.

Kegiatan lingkungan di setiap daerah sangat beragam. Laudato Si’ tidak hanya mencakup isu lingkungan, tetapi juga kemiskinan yang tergantung pada permasalahan spesifik di setiap daerah.

Mendorong Aksi di Setiap Paroki

Simpul-simpul Komunitas Laudato Si’ Indonesia telah banyak terbentuk, meskipun belum semuanya aktif. Saat ini, mereka terus berupaya membawa pesan Laudato Si’ kepada umat gereja, mengingat penyebaran pesan ini masih terbatas.

Dengan demikian, Laudato Si’ Indonesia terus mendorong gerakan lingkungan hingga ke paroki-paroki terkecil. Saat ini, mereka memiliki tiga fokus utama, yaitu pertobatan ekologis, perubahan gaya hidup, dan kebijakan.

Selain itu, pengurus Laudato Si’ Indonesia juga berencana untuk menggaungkan pesan Laudato Si’ ke sekolah-sekolah Katolik dan universitas guna menanamkan semangat pelestarian lingkungan di kalangan generasi muda.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top