Sampah untuk Menyembuhkan

Reading time: 3 menit
Gamal Albinsaid. Foto: greeners.co/Syaiful Rochman

Seorang lelaki berusia 52 tahun mendatangi sebuah klinik di sisi timur Pasar Induk Gadang, Kota Malang, Jawa Timur. Ia berjalan kaki dari rumahnya di tengah rintik hujan. Sekantong plastik berisi berbagai macam sampah rumah tangga dipegangnya. Ada kertas bekas, botol minuman, dan beberapa sampah kemasan produk makanan. Sesampainya di depan klinik, ia disambut oleh seorang petugas yang ramah. Petugas tersebut kemudian menimbang kantong plastik berisi sampah yang dibawanya dan mencatat berat sampah dalam sebuah kartu anggota.

Lelaki bernama Ngadi, warga Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ini sudah dua tahun menjadi anggota klinik asuransi sampah. Setiap akhir pekan, Ngadi selalu menyetor sampah yang dikumpulkan dari aktifitas sehari-hari. Tak lupa, dia juga melakukan kontrol kesehatan di klinik tersebut. Ia mengaku menderita Diabetes. “Gratis periksa dan berobat di sini, hanya menyetor sampah,” kata Ngadi usai mengecek kesehatannya di klinik Bumiayu yang menggunakan sistem asuransi sampah.

Ngadi merupakan salah satu dari sekitar 700-an masyarakat yang menjadi anggota Klinik Asuransi Sampah yang digagas dan dikelola Gamal Albinsaid, seorang mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya yang pada tahun ini akan mengakhiri masa studinya dan bergelar Sarjana Kedokteran.

Sistem asuransi sampah yang digagas Gamal membuat Ngadi terbantu dalam hal kesehatan diri dan keluarganya. Biasanya dia melakukan kontrol kesehatan dan berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas setempat dengan biaya sekitar Rp 10 ribu setiap kali berkunjung.

Top