Foto: dok.
Indonesia Medika
Cerita Ngadi, Nur Hayati, maupun Yanti Yuti, adalah potret manfaat sistem asuransi sampah yang diterapkan di Klinik Bumi Ayu atas inisiasi Gamal Albinsaid. Gamal bersama teman-teman mudanya, baik sesama mahasiswa kedokteran maupun jurusan lain, bersama-sama menjalankan program ini.
Program asuransi sampah ini telah dikembangkan di lima klinik di tempat berbeda di Kota Malang. Saat ini, total anggotanya mencapai lebih dari dua ribu orang. Melalui perusahaan Indonesia Medika, Gamal dan timnya berencana mengembangkan program asuransi sampah. Indonesia Medika didirikan pada Maret 2013 setelah aktifitas asuransi sampah sempat vakum akibat kesibukan menjadi asisten dokter di berbagai rumah sakit.
Klinik Asuransi Sampah merupakan sistem asuransi kesehatan mikro berbasis kerakyatan dengan semangat gotong royong melalui pembayaran premi dengan sampah sebagai sumber pendanaan utama. Warga cukup menyerahkan sampahnya kepada Klinik Asuransi Sampah senilai 10.000 rupiah setiap bulan dan bisa menikmati berbagai fasilitas kesehatan.
Menurut Gamal, masyarakat yang menjadi anggota klinik asuransi sampah tidak hanya mendapatkan manfaat ketika sakit atau ketika memeriksakan kesehatan. Ada sepuluh fasilitas yang didapat dengan menukar sampah senilai sepuluh ribu per bulan. Fasilitas itu adalah, periksa kesehatan gratis, konsultasi kesehatan gratis, periksa kolesterol, gula darah, dan asam urat, panduan kesehatan keluarga, konsultasi gizi, rehabilitasi medik, pendampingan perkembangan anak, monitoring penyakit kronis, rehabilitasi pasca sakit dan kontroling kesembuhan, serta fasilitas preventif kesehatan atau penyuluhan.
Atas kinerjanya ini, Gamal meraih penghargaan pertama untuk kategori pemuda dalam program Sustainable Living Young Entrepreneurs dari Kerajaan Inggris yang diberikan langsung oleh Pangeran Charles di Istana Buckhingham, Inggris pada akhir Januari 2014.
Penulis: Hari Istiawan
(Artikel ini pernah dimuat dalam majalah Greeners edisi khusus Peringatan HUT RI ke-69)
21 Apr 2024 
