Wanita dan Gunung, Srikandi Gunung Indonesia

Reading time: 3 menit
Wanita dan Gunung, Srikandi Gunung Indonesia
Foto : Instagram @wanitadangunug

Saat ini, aktivitas mendaki gunung rupanya tak hanya didominasi oleh kaum adam saja akan tetapi diminati juga oleh kaum hawa. Namun, sebagai konsekuensinya, semua wanita yang ingin mencoba untuk mendaki gunung harus juga memiliki persiapan fisik, mental dan perlengkapan sebaik mungkin agar bisa beradaptasi dengan alam.

Tergerak untuk mendorong wanita agar berani berpetualang di alam bebas, Rika Masda dan beberapa rekannya mendirikan sebuah komunitas bagi para pendaki wanita yang diberi nama Wanita dan Gunung (WG).

Komunitas Wanita dan Gunung pertama kali didirikan pada 15 Juni 2015. Wanita dan Gunung merupakan Komunitas Nasional yang berpusat di Jakarta dan telah memiliki perwakilan di berbagai kota lain di Indonesia seperti Jogja, Makassar, Surabaya, Bandung dan Medan. Melalui komunitas ini, Rika dan beberapa rekannya ingin memberikan program edukasi bagi para wanita mengenai berbagai persiapan yang dibutuhkan untuk mendaki gunung dengan aman dan nyaman.

Menurut Rika, selama didirikan Wanita dan Gunung telah mendapatkan berbagai respon yang berbeda-beda di masyarakat. “Bagi yang sudah mengenal WG atau yang baru mengenal WG, responnya ada yang mendukung positif untuk konsep pendakian aman dan nyaman. Ada juga yang memandang sepele, mungkin karena belum kenal, terlalu ribet karena harus mempersiapkan pendakian di awal tanpa pria atau memang tidak sama visi dan misinya dengan WG. Ada juga yang mengatakan cari sensasi.“ ujar Rika saat dihubungi oleh Greeners beberapa waktu yang lalu.

Adventure, Traveling and Sharing

Komunitas Wanita dan Gunung memiliki slogan “Salam WG” yang mana merepresentasikan tiga konsep dasar pembentukan komunitasnya yaitu Adventure, Traveling and Sharing.

Konsep yang pertama sebagai sarana Adventure (jati diri wanita yang selalu berani untuk memiliki keinginan, imajinasi serta mimpi untuk menentukan “petualangan”nya sendiri). Yang kedua yaitu sebagai sarana Traveling (cara atau praktik nyata dari keinginan atau rencana-rencana yang sudah tersusun). Dan yang terakhir yaitu sebagai sarana Sharing (berbagi pengalaman yang baik dengan orang lain menjadi harta atau nilai yang sangat berharga sekaligus bisa mendapatkan pengetahuan dan makna dari setiap perjalanan).

Wanita dan Gunung, Srikandi Gunung Indonesia

Foto : Instagram @wanitadangunug

Selain itu, komunitas ini bertujuan untuk meningkatkan self awareness dan membantu proses pembentukan karakter para wanita di setiap pendakian atau perjalanannya. Dengan pertemuan, diskusi, berbagi informasi dan pelatihan mengenai kegiatan di alam bebas, nantinya setiap orang akan memiliki kesamaan pandangan mengenai arti kegiatan alam bebas itu sendiri.

Kepengurusan komunitas Wanita dan Gunung dipegang oleh pendiri sebagai Principle, dibantu oleh Koordinator Daerah dan Inner Circle (merupakan teman-teman wanita yang membentuk diri dan mendedikasikan dirinya terhadap WG untuk mengenalkan dan membangun visi dan misi WG). Inner Circle merupakan anggota yang terpilih melalui seleksi yang dibuka 1 tahun sekali atau jika dibutuhkan.

Dengan adanya komunitas Wanita dan Gunung, Rika dan beberapa rekannya berharap dapat bertemu dengan lebih banyak wanita yang bersemangat dari mana saja, dari semua lapisan masyarakat, tanpa mengenal usia, untuk mendapatkan inspirasi dan berbagi kegembiraan di alam bebas bersama-sama.

Adapun syarat yang harus dipenuhi jika tertarik untuk bergabung dengan komunitas Wanita dan Gunung diantaranya sehat jasmani dan rohani, berusia 16 – 45 tahun, siap mengikuti Basic Training WG, mengirimkan tulisan perjalanan dan siap menjadi relawan untuk kegiatan sosial dan edukasi khususnya dalam pendakian gunung.

Program Sosial dan Edukasi

Komunitas ini juga memiliki program kerja yang bersifat sosial dan edukasi. Sejak 2016 hingga sekarang , komunitas ini telah menjalankan program kerjanya secara konsisten dan berhasil menjalankan program tambahan yang disebut “Zero Waste Expedition Movement” di Gunung Kerinci, Jambi. Melalui jalur Solok Selatan, Sumatera Barat – Kersik Tuo, Jambi. Ekspedisi tersebut membawa konsep naik gunung dengan tidak membawa sampah dari awal pendakian.

Rika dan WG berpesan kepada generasi muda, khususnya wanita yang menjadi penggiat alam bebas diharapkan untuk tetap peduli pada persiapan pendakian.

“Karena untuk berkegiatan di alam bebas ada keselamatan diri yang tidak ternilai harganya. Nikmati berkegiatan alam bebas, Indonesia indah. Tetap mengutamakan keselamatan pribadi dan menjaga lingkungan.” pungkas Rika.

Penulis: Diki Suherlan

Top