Gerakan Bersih Pantai untuk Pelestarian Ekosistem Pulau Tidung

Reading time: 2 menit
gerakan bersih pantai
Gerakan Bersih Pantai (Coastal Clean Up) di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Sabtu (24/09). Foto: greeners.co/Arief Tirtana

Kepulauan Seribu (Greeners) – Kerusakan ekosistem di wilayah pesisir dan laut akan berdampak pada menurunnya produktivitas hasil laut yang menjadi sumber utama pendapatan nelayan. Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) bekerjasama dengan beberapa pihak swasta melakukan Gerakan Bersih Pantai (Coastal Clean Up) di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Sabtu (24/09).

Pulau Tidung dipilih sebagai lokasi gerakan bersih pantai karena potensi besar yang dimilikinya, salah satunya sebagai tujuan wisata. “Selain itu Pulau Tidung juga menjadi gambaran umum dari daerah pesisir dan kepulauan lainnya yang tersebar di Indonesia,” ujar Direktur Jendral PPKL Karliansyah yang ditemui di lokasi acara.

gerakan bersih pantai

Gerakan Bersih Pantai (Coastal Clean Up) di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Sabtu (24/09). Foto: greeners.co/Arief Tirtana

Ia juga menyatakan bahwa masalah pencemaran yang terjadi di daerah pesisir dan laut secara langsung akan berakibat pada rusaknya ekosistem yang ada disekitarnya. Kegiatan bersih pantai ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian ekosistem di wilayah pesisir dan laut.

Tidak kurang dari 800-an peserta mengikuti kegiatan bersih pantai ini. Para peserta terdiri dari pelajar, nelayan, LSM, Abang None dan Putra Putri Bahari Kepulauan Seribu, instansi Pemerintah dan pihak swasta, termasuk juga penduduk Pulau Tidung. Semua peserta yang terlibat dibagi menjadi empat kelompok yang disebar kebeberapa titik yang banyak terdapat sampah di Pulau Tidung.

Bantuan sepeda sadar lingkungan

Selain melaksanakan kegiatan bersih pantai, Ditjen PPKL bersama muspida setempat dan perwakilan pihak sponsor yang terlibat juga melakukan penanaman pohon, seperti cemara, ketapang, kelapa dan mangrove, dan melakukan pelepasan dua puluh penyu yang merupakan hasil sitaan dari masyarakat yang kedapatan memelihara secara ilegal.

Selain itu, masyarakat Pulau Tidung juga menerima bantuan berupa sepeda Sadar Lingkungan (Darling) dan tempat sampah yang secara simbolis diserahkan oleh Diektur Utama PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Muara Karang, Iwan Agung Firstantara.

“Kita memilih sepeda, bukan motor dengan tujuan mengurangi emisi kendaraan yang mulai banyak kita temui di Pulau Tidung ini. Selain itu, sepeda juga akan lebih efektif menjangkau seluruh daerah yang ada di pulau ini,” kata Iwan.

gerakan bersih pantai

Gerakan Bersih Pantai (Coastal Clean Up) di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Sabtu (24/09). Foto: greeners.co/Arief Tirtana

Dari pihak Pemerintah Kepulauan Seribu juga turut memberikan bantuan berupa bahan bangunan kepada penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan akibat angin puting beliung yang menerjang awal bulan ini.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kepulauan Seribu, Herman E. Dani dalam sambutannya berharap agar bantuan dan acara yang digelar kali ini mampu memperbaiki dan mengendalikan masalah pencemaran di daerah Pulau Tidung sehingga mampu mengembangkan ekonomi masyarakat setempat. “Kalau Tidung kotor, wisatawan juga jadi malas datang ke sini dan dampaknya penghasilan masyarakat juga berkurang,” ujarnya.

Penulis: AT/G39

Top