Peringatan Earth Hour 2020 Saat Pandemi Covid-19

Reading time: 2 menit
Earth Hour 2020
Peringatan Earth Hour di Grand Tjokro, Balikpapan. Foto: Khusnul Khuluq

Jakarta (Greeners) – Kondisi alam yang terus terdegradasi hingga kini dinilai menuju tingkat yang mengkhawatirkan. Hal ini mendorong kampanye Earth Hour 2020 berfokus pada upaya menekan laju penurunan keanekaragaman hayati demi kesehatan bumi dan kesejahteraan makhluk hidup di dalamnya.

Di tahun ini akan ada setidaknya tiga pertemuan di tingkat global yang membahas alam dan lingkungan. Pertemuan tersebut akan memengaruhi para pemimpin dunia dalam mengambil keputusan dan langkah penting untuk keanekaragaman hayati, krisis iklim, dan pembangunan berkelanjutan.

Di tengah krisis kesehatan akibat virus Covid-19, Indonesia bersama lebih dari 180 negara lain tetap melaksanakan peringatan Earth Hour. Dengan adanya pembatasan jarak fisik aman (physical distancing) mereka memodifikasi pertemuan melalui ragam kegiatan virtual bertajuk “Earth Hour di Rumah”.

Peringatan Earth Hour kali ini dilaksanakan serentak di 33 kota di Indonesia dan dilakukan melalui aplikasi Instagram Live di akun @ehindonesia pada Sabtu, 28 Maret 2020 pukul 20.30 – 21.30 waktu setempat.

Volunter komunitas Earth Hour Indonesia Renny Widyanti mengatakan konsep tahun ini semuanya serba digital. Menurut Renny dengan adanya pandemi Covid-19 bukan berarti tidak melaksanakan dan tidak saling mengingatkan masyarakat Indonesia agar tetap bijak menggunakan energi.

“Dengan adanya pandemi ini kita harapkan akan lebih masif. Karena semua orang melakukannya di rumah masing-masing, berharap tetangga, teman, dan saudaranya pun ikut serta,” ujar Renny saat telekonferensi Earth Hour 2020 #Dirumahaja, Jumat, (27/02/2020).

Earth Hour 2020

Earth Hour 2020. Foto: WWF Indonesia

Earth Hour tahun ini memfasilitasi masyarakat untuk menyuarakan harapan dan komitmennya melalui pengumpulan suara “Voice for the Planet”. Setiap orang berhak memilih satu atau lebih isu mengenai  lingkungan seperti sampah plastik, transportasi dan energi, satwa liar dan hutan, serta air dan pangan.

Suara masyarakat yang terhimpun diharapkan dapat menjadi basis dan fokus kerja bagi pemimpin negara maupun pembuat keputusan, pemimpin perusahaan, lembaga, serta organisasi dalam merespons berbagai isu lingkungan.

CEO WWF Indonesia, Lukas Adhyakso mengatakan aksi jauh lebih kuat dan bermakna apabila bekerja sama dengan pemerintah. Sebab, pemerintah merupakan otoritas yang juga berperan untuk mengurangi polusi sampai melindungi lingkungan. Menurut Lukas untuk kelestarian lingkungan tentu semua orang setuju dan tidak sulit untuk mendulang dukungan. “Yang lebih penting adalah program kerja yang jelas, kesepahaman antarkedua belah pihak,” ucapnya.

Peringatan Earth Hour 2020 menggandeng sebuah platform berbasis video melalui Challenges Connect to Earth with Likee. Menurut Manjer Operasional Likee Erwin tantangan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan dan melawan perubahan iklim. Likee juga dengan membuat stikr efek untuk momen earth hour ini. “Pengguna dapat menggambil bagian dalam gerakan Earth Hour 2020 secara virtual,” ucap Erwin.

Renny menuturkan aktivitas digital dalam memperingati Earth hour 2020 meningkatkan kreativitas peserta. Ia mengatakan nantinya akan ada talk show bersama komunitas di setiap kota, berbagi cerita mengenai podcast hingga live music. “Earth Hour 2020 kali ini tetap meriah secara digital. Teman-teman juga mengikuti aktivitas lain bersama Likee,” kata Renny.

Penulis: Ridho Pambudi

Top