BPOM Selenggarakan Bulan Keamanan Pangan Nasional

Reading time: 2 menit
Ilustrasi: freeimages.com

Jakarta (Greeners) – Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Sedangkan keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparringa, menyatakan, peningkatan kesadaran akan keamanan pangan kepada masyarakat perlu dilakukan secara intensif sehingga memunculkan berbagai bentuk perubahan perilaku yang signifikan.

Keamanan pangan selama ini cenderung menjadi hal yang terabaikan karena masyarakat luas hanya menyadari bahwa keamanan pangan pada intinya adalah selama pangan tidak menimbulkan keracunan.

Oleh karena itu, Badan POM melalui seluruh Balai Besar/Balai POM sebagai competent authority di bidang keamanan pangan perlu melakukan sosialisasi secara berkelanjutan. Diharapkan sosialisasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keamanan pangan melalui moto “ Ayo Sadar Pangan Aman” yang diwujudkan dalam penyelenggaraan Bulan Keamanan Pangan Nasional.

“Melalui panduan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan, dengan mengajak dan menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam program keamanan pangan hingga terwujudnya keamanan pangan di seluruh Indonesia,” terang Roy kepada Greeners, Jakarta, Senin (16/11).

Senada dengan Roy, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM, Drs. Suratmono, MP menerangkan bahwa ancaman baru masih akan terus berkembang seiring dengan adanya perubahan dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi pangan (seperti globalisasi perdagangan, transportasi, produksi pangan secara massal), perubahan lingkungan, munculnya patogen serta resistensi antimikroba.

Peningkatan distribusi dan perdagangan pangan ke berbagai daerah juga akan meningkatkan kemungkinan penyebaran kontaminasi pangan. Semua hal tersebut dapat meningkatkan risiko terhadap masalah keamanan pangan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip keamanan pangan hendaknya menjadi budaya atau praktek yang baik (good practice), sehingga masyarakat memahami secara mendalam tentang keamanan pangan serta mengimplementasikannya dalam keseharian.

“Dengan diluncurkannya Bulan Keamanan Pangan Nasional, hendaknya dapat dijadikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) pemerintah, produsen, peritel, dan masyarakat akan pentingnya keamanan pangan serta memastikan bahwa pangan yang kita konsumsi telah aman, bermutu dan bergizi,” tambahnya.

Untuk itu, ia mengaku menyambut baik dan mengapresiasi upaya penyusunan Panduan Pelaksanaan Bulan Keamanan Pangan Nasional sebagai petunjuk teknis untuk penyelenggaraan Bulan Keamanan Pangan Nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia dalam menjaga keamanan pangan.

Penulis: Danny Kosasih

Top