Indonesia Akan Miliki Pusat Koleksi Mikroba Berstandar Internasional

Reading time: < 1 menit
Foto: sciencenews.org

Jakarta (Greeners) – Akhirnya, Indonesia akan memiliki pusat koleksi mikroba berstandar internasional dengan dibangunnya gedung Indonesia Culture Collection (InaCC) di kawasan Cibinong Science Center, Bogor, Jawa Barat. Rencananya, gedung ini akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 3 September 2014 mendatang.

Adanya pusat koleksi mikroba ini disambut baik oleh para peneliti Indonesia karena untuk memperoleh paten berdasarkan konvensi biodiversity maka penanganan mikroba harus berstandar internasional. Hal ini disampaikan oleh Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Nurmaliati Prijono.

“Koleksi mikroba sudah lama dimiliki, namun pengelolaannya belum memenuhi standar internasional,” katanya di Jakarta, Jumat (18/07) lalu, seperti dikutip dari laman BeritaSatu.com.

Sebelumnya mikroba belum disimpan secara benar. Padahal jika penyimpanannya baik, mikroba bisa hidup 20-30 tahun sehingga saat dibutuhkan, mikroba dapat dibangun kembali. Karena itu, mikroba disebut pula sebagai sleeping beauty.

Saat ini LIPI memiliki sekitar koleksi 3.000 mikroba. Dalam 40 tahun ke depan, menurut doktor yang akrab disapa Lili ini, pusat koleksi mikroba tersebut dapat menampung ribuan hingga jutaan mikroba.

Lili mengatakan bahwa mikroba sangat dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan pangan, energi, bahkan obat antibiotik di masa depan, karena semua mikroba yang memang memiliki potensi harus dilindungi, sehingga tidak dicuri pihak asing.

“Kalau dicuri tanah, air dari kawasan ekstrim saja misalnya, kita akan kehilangan jutaan mikroba yang kuat menghadapi kondisi ekstrim,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa selama ini sangat sulit untuk menangkal pencurian mikroba mengingat ukurannya yang begitu kecil.

Lili mengungkapkan, proses penelitian membutuhkan waktu yang sangat panjang. Diharapkan kerja sama dengan Jerman dan Amerika Serikat melalui transfer pengetahuan dan teknologi mampu mempercepat proses ini.

(G08)

Top