Mikroba Ubah Limbah Penambangan secara Berkelanjutan

Reading time: 2 menit
Lokasi pertambangan. Foto: Shutterstock

Para peneliti di Trent University Kanada telah mengembangkan teknologi penambangan baru menggunakan mikroba. Teknologi ini untuk memulihkan logam dan menyimpan karbon dalam limbah yang penambangan hasilkan.

Adopsi teknologi yang menggunakan limbah penambangan ini dikenal sebagai tailing. Hal ini dapat mengubah industri pertambangan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Tailing merupakan produk sampingan dari penambangan. Mereka adalah bahan limbah berbutir halus yang tersisa setelah mengekstraksi mineral bijih target, yang kemudian ditumpuk untuk industri ini simpan. Metode ini adalah tailing tumpukan kering.

Praktik penambangan telah berkembang dan menjadi lebih efisien dari waktu ke waktu. Tetapi krisis iklim dan meningkatnya permintaan akan mineral penting memerlukan pengembangan teknologi pemindahan dan pemrosesan bijih baru.

Kandungan Tailing Penambangan

Tailing tua mengandung lebih banyak mineral kritis, yang dapat industri ekstraksi dengan bantuan mikroba melalui proses yang disebut bioleaching. Mikroba membantu memecah bijih, melepaskan logam berharga yang belum sepenuhnya pulih. Kemudian, dengan cara ramah lingkungan yang jauh lebih cepat daripada proses pelapukan biogeokimia alami.

Asisten Profesor Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan Trent University, Dr. Jenine McCutcheon mengatakan, kita dapat mengambil tailing yang industri produksi di masa lalu dan memulihkan lebih banyak sumber daya dari bahan limbah tersebut.

“Tak hanya itu, dengan melakukannya juga mengurangi risiko residu logam masuk ke saluran air atau air tanah setempat,” katanya.

Selain meningkatkan pemulihan sumber daya, mikroba juga menangkap karbon dioksida dari udara dan menyimpannya sebagai mineral baru di tailing tambang. Proses ini membantu mengimbangi sebagian emisi tambang aktif lepaskan dan membantu menstabilkan tailing.

Manfaat Mikroba

Manfaat karbonasi mineral mikroba ini dapat mengimbangi lebih dari 30 % emisi gas rumah kaca tahunan lokasi tambang. Ini dapat terjadi jika seluruh penambangan terapkan.

Selain itu, teknik berbasis mikroba juga memberikan nilai pada tailing tambang bersejarah yang dianggap sebagai limbah industri. Menurut McCutcheon, teknik ini memanfaatkan sepenuhnya lokasi penambangan saat ini dan sebelumnya.

“Teknologi ini berpotensi mengubah permainan dalam melawan perubahan iklim dan industri pertambangan memiliki peluang unik. Untuk memainkan peran penting dalam masa depan energi hijau,” ungkap McCutcheon

Lebih lanjut, ia percaya bahwa proses yang mikroba lakukan dapat membantu industri beralih ke penambangan karbon netral atau karbon negatif. Tetapi keterlibatan industri sangat penting untuk menggerakkan teknologi ini menuju penerapan skala besar.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Sumber : Techxplore

Top