Jelang Kedatangan Presiden, Provinsi Riau Atur Antisipasi Kabut Asap

Reading time: 2 menit
antisipasi kabut asap
Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Provinsi Riau mempersiapkan antisipasi kabut asap akibat hotspot atau titik api yang dikhawatirkan akan muncul saat kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ke Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Kedatangan Presiden Jokowi tersebut untuk menghadiri Peringatan Hari Lingkungan Hidup Internasional sekaligus meresmikan sejumlah proyek penting di Riau.

Komandan Resor Militer (Danrem) 031/Wirabima, Brigjen TNI Nurendi, menyatakan, konsep pencegahan kebakaran hutan yang akan digunakan merupakan konsep pencegahan yang paling utama dan perlu ditingkatkan di setiap daerah untuk menanggulangi masalah kebarakan hutan. Hal ini diperlukan untuk menekan kemunculan titik api yang baru supaya tidak membesar dan kembali terbakar secara sporadis.

“Konsep pencegahan kebakaran hutan ini telah dilakukan di Provinsi Riau semenjak awal tahun 2016. Terbukti, konsep pencegahan kebakaran hutan yang diterapkan berhasil menurunkan luas lahan yang terbakar secara drastis jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tiga tahun belakangan lahan yang terbakar sudah menurun drastis walaupun tidak dipungkiri masih ada saja lahan yang terbakar,” katanya kepada Greeners, Jakarta, Kamis (14/07).

BACA JUGA: 151 Titik Api Terdeteksi, Pemda Riau Tetapkan Status Siaga Darurat

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, Pemerintah Daerah Riau masih terus melakukan investigasi mengenai motif kebakaran hutan yang sempat terjadi beberapa waktu belakangan. Arsyad menegaskan, pihaknya akan menyerahkan para pelaku yang kedapatan terlibat secara langsung dan sengaja dalam kebakaran hutan di wilayahnya kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti.

“Pemda Riau terus bekerjasama dengan otoritas penegak hukum daerah khususnya Polda Riau dalam hal menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran hukum yang terjadi dan menyebabkan kebakaran hutan,” jelasnya.

Saat ini, ia mengaku tetap akan melakukan strategi pencegahan kebakaran hutan sesuai prosedur yang ada. Ia menuturkan, satuan tugas di lapangan yang terdiri dari petugas pemadam kebakaran setempat, polisi hutan, TNI/Polri, Manggala Agni, dan masyarakat peduli api rutin melakukan pengecekan ketika terindikasi ada titik-titik api baru yang muncul di lapangan.

Setelah memastikan titik api yang ada, satuan tugas secara sigap berupaya mematikan sumber api dengan cara konvensional melalui jalur darat maupun dengan bantuan alat seperti water bombing menggunaakan helikopter dan alat-alat berat lainnya.

“Pengadaan alat seperti helikopter dari BNPB di beberapa tempat seperti di Pekanbaru itu jelas sangat membantu kami di lapangan dalam menangani kebakaran hutan,” tambah Arsyad.

BACA JUGA: Menteri LHK: Indonesia Bersiap Hadapi Ancaman Karhutla

Sebagian titik api yang muncul di beberapa wilayah hutan di Provinsi Riau pada awal Juli lalu, diakuinya berada dalam areal konsesi perusahaan. Menurut hasil investigasi lapangan dan laporan yang diterima, Arsyad menyatakan sekitar 20 persen lahan yang terbakar pada sembilan titik api tersebut termasuk dalam areal perusahaan.

“Kami masih betul-betul mencari apa ada keterlibatan perusahaan atau tidak dalam kebakaran ini,” katanya.

Sebagai informasi, acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Indonesia yang akan diselenggarakan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau akan dibarengi dengan peresmian Taman Nasional Zamrud. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri acara tersebut.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga direncanakan akan meresmikan dua proyek perhubungan di Riau yakni Tol Pekanbaru-Dumai dan jalur kereta api Trans Sumatera. Presiden juga diharapkan bisa meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan Raya Pekanbaru yang sudah dibangun sejak 2010.

Penulis: Danny Kosasih

Top