Menteri LHK: Indonesia Bersiap Hadapi Ancaman Karhutla

Reading time: 2 menit
karhutla
Upaya pemadaman karhutla. Foto: dok. KLHK

Jakarta (Greeners) – Beberapa waktu lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis hasil pantauan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dari satelit Modis dengan sensor Terra Aqua dari NASA yang mendeteksi adanya 288 hotspot atau titik api dengan tingkat kepercayaan sedang (30-79%) dan tinggi (lebih dari 80%) pada Minggu (03/07/2016) pukul 06.00 WIB jelang libur Hari Raya Idul Fitri.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengingatkan, saat ini Indonesia tengah memasuki musim pancaroba. Oleh karena itu, Indonesia perlu kembali bersiap menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lanjutnya, telah melakukan pemadaman karhutla pada Minggu, 3 Juli 2016, di Kabupaten Kampar. Pemadaman dilakukan bersama TNI dan tim Manggala Agni KLHK, dimana kabar terkini menyatakan bahwa api telah berhasil di padamkan.

“Saya sudah mengingatkan kepada Gubernur, pemerintah daerah, perusahaan-perusahaan, serta UPT KLHK untuk waspada terhadap karhutla, dari akhir Juni lalu,” katanya, Jakarta, Selasa (05/07).

BACA JUGA: 288 Titik Api di Sumatera dan Kalimantan Terdeteksi Satelit

Saat ini, wilayah Sumatera, khususnya Provinsi Riau hingga Sumatera Selatan, terus melakukan pemantauan melalui satelit menggunakan NOAA 18 dan 19. Informasi data satelit titik api dari NOAA 18 dan 19 yang datanya masih belum jelas, sudah dikomunikasikan kembali ke pusat data ASMC di Singapura. Indonesia juga telah membangun alat monitor hotspot sebagai kontrol hasil kerja bersama antara KLHK, BMKG, dan LAPAN.

Pada masa libur Lebaran tahun ini, tim Manggala Agni KLHK tetap disiagakan di daerah-daerah operasi yang rawan karhutla. Para pejabat eselon 1 dan 2 di jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga tetap disiagakan untuk memonitor operasional kerja setiap hari secara bergiliran.

Dari hasil pemantauan, kebakaran yang terjadi di beberapa tempat di Riau dan Sumatera Selatan, di indikasikan dilakukan oleh oknum yang sengaja melakukan pembakaran. Di daerah Rokan Hilir, Riau, pelaku karhutla ini sempat terlihat, dan saat ini sedang dilakukan pengejaran oleh aparat setempat. Selain itu pelaku karhutla di Bayung Lencir, Sumatera Selatan, dilaporkan sudah diperiksa Polsek setempat, sementara titik api diupayakan terus untuk dipadamkan.

BACA JUGA: Permen LHK Nomor 32 Tahun 2016 Perkuat Pencegahan Karhutla

Beberapa kebakaran yang berhasil dipadamkan adalah kebakaran yang terjadi di Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Kebakaran terjadi di lahan seluas 40 hektare yang berlangsung sejak empat hari yang lalu. Kebakaran ini dipadamkan oleh tim Manggala Agni, Koramil Tapung dan Kodim Kampar.

Beberapa kawasan yang masih menjadi perhatian adalah kebakaran yang terjadi di kawasan Taman Nasional Teso Nilo, dimana satgas karhutla melakukan pemadaman dengan menggunakan water bombing dan berpatroli menggunakan helikopter.

“Semua laporan ini, terus saya ikuti perkembangannya. Termasuk di wilayah Kalimantan Selatan juga dilakukan patroli rutin,” tutupnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top