Konser Ramah Lingkungan Dinanti untuk Kurangi Sampah dan Emisi

Reading time: 2 menit
Konser berkelanjutan memerhatikan timbulan sampah dan emisi. Foto: Inhabitat

Jakarta (Greeners) – Maraknya festival dan konser musik sangat mungkin menyumbang peningkatan timbulan sampah dan emisi. Demi menyelamatkan lingkungan dari sampah, sebagian besar penyelenggara telah mengambil langkah nyata dalam menerapkan konsep green concert atau konser ramah lingkungan.

Band asal Inggris, Coldplay yang kini tengah diperbincangkan, merupakan salah satu contoh yang ikut andil dalam menyelamatkan lingkungan. Coldplay memiliki prinsip reduce, reinvent, dan restore dalam konsernya.

Coldplay berjanji akan mengurangi emisi CO2 hingga 50 %. Selain itu, mereka juga membagikan gelang compostable kepada para penonton dan mereka pun akan menggunakan konfeti yang dapat terurai secara hayati.

Di Indonesia, Java Jazz Festival juga mengusung less waste dalam perhelatan musiknya. Sejak beberapa tahun yang lalu, mereka konsisten menerapkan prinsip tersebut. Tahun 2022 timbulan sampah penonton Java Jazz Festival mencapai 6,25 ton. Penanganan sampah tersebut terpilah sehingga meminimalisir timbulan sampah di tempat pembuangan akhir. 

Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safruddin menilai, penerapan green concert ini harus banyak yang diperhatikan. Misalnya mulai dari penonton menggunakan angkutan umum, membawa tumbler, dan tidak menyisakan makanan selama konser.

“Penonton apakah bisa tertib dan disiplin dengan berangkat pakai angkutan umum. Lalu mereka membawa tumbler untuk minum, tidak merusak taman, dan tidak menyisakan makanan dan minuman selama masa konser,” kata Safruddin kepada Greeners, Kamis (18/5).

Konser musik hasilkan timbulan sampah yang tidak sedikit. Foto: goingzerowaste

Penerapan Konser Ramah Lingkungan

Penerapan konsep ramah lingkungan di berbagai konser berbeda-beda. Namun, sebagian besar promotor acara telah memulai konsep pemilahan sampah dengan menyediakan tempat sampah terpilah.

Pemilahan sampah ini telah Dyandra Global Edutaiment (DGE) lakukan. Sebagai promotor acara yang telah peduli terhadap lingkungan, DGE membentuk Dyandra Global Sustainabilty Action. Inisiasi tersebut lahir dari kepedulian terhadap pengelolaan sampah.

Acara musik Synchronize Festival juga telah berpartisipasi untuk mengajak penonton mengurangi sampah. Mulai pada tahun 2019, acara ini telah menginisiasikan festival ramah lingkungan.

Upaya ramah lingkungan yang dilakukannya yaitu pihak acara menyediakan water station di setiap sudut tempat. Oleh karena itu, pengunjung dapat refill air minum dan mengurangi sampah air minum kemasan sekali pakai.

Tempat sampah terpilah di lokasi konser musik. Foto: Greeners/Dini Jembar Wardani

Manfaat Konser Berkelanjutan

Penerapan green concert telah memberikan manfaat bagi lingkungan. Manfaat tersebut di antaranya tidak menambah beban kerusakan, pencemaran, dan kebisingan lingkungan.

Safruddin juga menambahkan, promotor acara dapat belajar dari berbagai referensi tentang green concert atau berbincang dengan para pakarnya. 

Saat ini, salah satu aksi yang sudah menjadi kesadaran bagi penyelenggara acara yaitu concern terhadap pemilahan sampah. Para penyelenggara menyediakan tempat sampah terpilah untuk memudahkan pengelolaan sampah.

Hal ini juga mendorong penonton untuk mulai membuang sampah sesuai jenisnya sehingga memudahkan petugas memilah sampah.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Top