Pengunjung Bromo Kini Bisa Menanam Edelweis

Reading time: 2 menit
Kegiatan menanam edelweis diharapkan menjadi aktivitas pariwisata baru di kawasan Bromo. Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Pasuruan (Greeners) – Wisatawan Gunung Bromo selama ini datang ingin menikmati keindahan alam di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Pemandangan matahari terbit (sunrise), lautan pasir, kawah Gunung Bromo, perbukitan indah hingga padang savana yang terhampar luas merupakan daya pikat utama bagi pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Berkuda dan berkeliling kawasan dengan jip juga menjadi sajian yang membuat pengunjung terpuaskan dan selalu ingin kembali.

Namun sekarang pariwisata Gunung Bromo juga menawarkan kegiatan baru yang tidak kalah seru. Para pengunjung yang penasaran dengan bunga edelweis yang hidup di ketinggian tertentu dan tidak semua bisa menjangkaunya, kini bisa melihat bunga abadi tersebut di kebun-kebun khusus yang membudidayakan edelweis. Para pengunjung juga bisa menikmati pengalaman baru menanam tumbuhan endemik zona montana yang juga terdapat di berbagai pegunungan tinggi Nusantara ini.

BACA JUGA: 600 Hektare Padang Savana Gunung Bromo Terbakar 

Kebun-kebun edelweis bisa dijumpai di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan; Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo; Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Di Desa Wisata Edelweis tersebut, pengunjung Bromo bisa melihat langsung proses pembibitan tumbuhan yang juga disebut bunga senduro ini. Pengunjung yang berminat diberi bibit edelweis dan bisa langsung menanam di sekitar kawasan.

“Wisatawan bisa menanam di mana saja di Desa Wonokitri ini, di tepi-tepi jalan atau lokasi lainnya. Seluruh lokasi di desa ini cocok untuk edelweis. Kalau mau tanam di gunung, ya silakan naik tapi jarang kalau bukan pendaki,” kata Ketua Kelompok Desa Wisata Edelweis, Wonokitri, Kecamatan Tosari, Teguh Wibowo, Jumat (19/10/2018).

 

Ratusan bibit tanaman edelweis dipersiapkan di Desa Wisata Edelweis. Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Teguh mengatakan pembibitan edelweis ini diinisiasi oleh pihak taman nasional sejak 2017. Warga menerima bibit dan penyuluhan dari petugas selanjutnya dikelola secara swadaya. Saat ini 26 warga mengelola pembibitan dengan sukarela.

Proses pembibitan tumbuhan ini, kata Teguh, terbilang mudah namun membutuhkan waktu beberapa bulan dari bibit hingga siap tanam. Saat ini sudah ada sekitar 800 bibit yang siap tanam. “Selain diberikan ke wisatawan, bibit-bibit juga dibagikan ke warga sekitar untuk ditanam di rumahnya masing-masing. Bahkan diwajibkan setiap rumah menanam minimal lima batang edelweis,” terangnya.

BACA JUGA: Edelweis, Bunga Abadi yang Hampir Tidak Abadi 

Dengan adanya pembibitan ini, wisatawan dan warga diharapkan tidak lagi mengganggu habitat edelweis. Warga yang selama ini menjual bunga edelweis pada wisatawan diharapkan bisa ikut melakukan budidaya sehingga tidak memetiknya di alam.

“Pengunjung Bromo juga mendapat alternatif wisata. Selama ini kan melihat sunrise, ke kawah, naik kuda atau keliling dengan jip. Nah saat ini setelah puas menikmati kawasan wisata Bromo, pengunjung bisa mampir ke pembibitan,” terangnya.

Untuk mengembangkan pembibitan edelweis, pemerintah Desa Wonokitri juga telah menyiapkan lahan seluas 1 hektare untuk dijadikan Taman Edelweis. Teguh menyakini keberadaan Taman Edelweis akan menambah daya tarik pariwisata Bromo. “Ingin lihat hamparan edelweis cukup ke Taman Edelweis,” pungkasnya.

Penulis: MA/G12

Top