Presiden Jokowi Resmikan Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Reading time: 2 menit
Kereta cepat buatan Tiongkok. Foto: flickr.com

Jakarta (Greeners) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara resmi telah memulai pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dengan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) di Perkebunan Maswati, Kecamatan Cikalong Wetan, ‎Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat pada hari Kamis (21/01/2016) kemarin.

Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa kereta cepat adalah salah satu faktor yang dapat membuat suatu negara dapat memenangi persaingan, karena memiliki kecepatan dalam mobilitas barang dan orang. ‎Pembangunan proyek kereta cepat ini, kata Presiden, dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal.

“Negara yang efisien dan memiliki kecepatan dalam membangun itulah yang nanti jadi pemenang dalam persaingan antar negara. Puluhan tahun kita mengandalkan transportasi pribadi, transportasi massal kita lupakan, mulai banyak kota-kota macet. Jawabannya transportasi massal,” kata Presiden Joko Widodo seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima dari Tim Komunikasi Presiden, Jakarta, Kamis (21/01).

Acara peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh Presiden Joko Widodo di Perkebunan Maswati, Kecamatan Cikalong Wetan, ‎Bandung Barat, Kamis (21/01/2016). Foto: dok. FB Ridwan Kamil

Acara peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh Presiden Joko Widodo di Perkebunan Maswati, Kecamatan Cikalong Wetan, ‎Bandung Barat, Kamis (21/01/2016). Foto: dok. FB Ridwan Kamil

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini, lanjutnya, adalah kerja sama besar pemerintah Indonesia dan Tiongkok dan dibangun dengan dana investasi hasil konsorsium BUMN Indonesia dan Tiongkok sehingga tidak melibatkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Presiden juga menegaskan, bahwa APBN akan difokuskan untuk membangun infrastruktur di luar Jawa, seperti pembangunan jalan tol di Sumatera dan kereta api di Sulawesi dan Papua.

“Saya tidak mau pakai APBN dan jaminan pemerintah karena APBN kita titik beratkan pada pembangunan di luar Jawa,” ucap Presiden.‎

Proyek kereta cepat yang akan menghubungkan Jakarta-Bandung sepanjang 142 Km ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018 dan mulai beroperasi awal tahun 2019. Proyek kereta cepat akan diintegrasikan dengan proyek LRT (Light Rail Transit) di Bandung dan MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta.

Dalam kesempatan ini, Presiden juga mendorong BUMN yang saat ini memiliki aset lebih dari Rp 5000 triliun untuk saling bekerjasama dan bersinergi mempercepat dan memperluas pembangunan, baik di Jawa dan luar Jawa.

Sementara itu, saat dihubungi oleh Greeners, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyatakan telah mempelajari dan meneliti hasil pertemuan teknis dan komisi Analisi dampak lingkungan (Amdal) untuk pembangunan mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 kilometer.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga telah melakukan rapat internal di jajaran KLHK dan memutuskan untuk menerbitkan izin Amdal untuk mega proyek tersebut. Meski demikian, KLHK tetap memberikan ruang dan waktu selama satu bulan ke depan bagi masyarakat untuk memberikan masukan atau catatan terkait proyek kereta cepat.

Penulis: Danny Kosasih

Top