Sensasi Sekolah Tanpa Sampah, Pendingin Ruangan dan Lampu

Reading time: 3 menit
Para siswa SDN 08 Ragunan menikmati suasana di luar bangunan sekolah. Foto: Greeners/Dini Jembar Wardani

Jakarta (Greeners) – Mengusung konsep bangunan net zero emission, sekolah ramah lingkungan SDN 08 Ragunan, Jakarta Selatan memberikan sensasi belajar tanpa lampu dan sampah bagi peserta didiknya. Konsep ramah lingkungan ini bertujuan mengurangi emisi karbon.

Sebagian besar aktivitas sekolah ini seminimal mungkin menghasilkan emisi rendah karena memiliki banyak ruang terbuka hijau, panel surya untuk listrik, dan pohon.

Pada awalnya, sekolah ini merupakan gabungan dari beberapa SD yakni SDN Ragunan 08 Pagi, SDN Ragunan 09 Pagi, dan SDN Ragunan 11 Petang. Sebelum menjadi bangunan net zero emission, bangunan ini awalnya adalah bangunan tua yang mengutamakan bangunan saja, bukan tempat bermain anak.

Kepala Sekolah SDN 08 Ragunan Ariyanto mengatakan, dulu bangunannya melebar ke samping berbentuk U, jadi udara ketutup tembok. Tempat bermain anak juga kurang dan tidak sesuai dengan jumlah siswanya.

“Tapi, dengan adanya penggabungan dan konsep ramah lingkungan, sekolah kami sekarang memiliki tempat bermain anak serta punya sirkulasi udara yang baik,” katanya saat Greeners temui di lokasi sekolah, baru-baru ini.

Penerapan Net Zero Emission di Sekolah

Dalam mengimplementasikan net zero emission di SDN Ragunan 08, ada beberapa komponen yang sekolah terapkan di antaranya tidak menyalakan lampu selama kegiatan pembelajaran. Sebab, ada sinar matahari yang membantu penerangan ke dalam ruangan.

Selain itu, SDN Ragunan 08 ini juga menciptakan paru-paru sekolah dengan menanam pohon dan tanaman di lingkungan sekolah. Siswa pun sekolah libatkan untuk menanam sehingga mereka pun ikut bertanggung jawab merawatnya.

“Empat siswa menjaga setiap tanaman ini dengan cara menyiram, memupuk, dan merawat sehingga ada yang bertanggung jawab, karena mereka sudah merasa memiliki,” ucapnya.

Panel surya juga menjadi salah satu komponen yang sekolah gunakan untuk sumber energi listrik. Penggunaan PLN hanya pada malam hari, karena sekolah ini menggunakan energi matahari pada siang hari.

Kepala Pembangkit Listrik Tenga Surya (PLTS) SDN 08 Ragunan Sutino mengatakan, panel surya ini adalah sumber energi terbarukan. Sumber energi ini hemat dan mengurangi emisi. Konsep dan cara ini juga mengajarkan siswa memanfaatkan sumber daya alam yang tidak akan habis salah satunya sinar matahari.

Panel surya di SDN 08 Ragunan. Foto: Greeners/Apriohansyah

Tidak Ada Tempat Sampah

Hal menarik lainnya, SDN 08 Ragunan tidak menyiapkan tempat sampah di sekolah. Tujuannya agar tidak ada sampah yang penghuni sekolah hasilkan. Pasalnya, dengan adanya tempat sampah, justru akan menimbulkan banyak sampah.

Sekolah mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada anak-anak dan orang tua murid. Sebagi solusinya, sekolah mengimbau orang tua membawakan wadah guna ulang untuk anak-anaknya gunakan di sekolah.

Sekolah juga memiliki kantin sehat yang tidak menghasilkan sampah dengan melarang pedagang di kantin menggunakan bungkus makanan.

Ruang terbuka hijau mendominasi di sekitar bangunan sekolah ini. Foto: Greeners/Apriohansyah

Libatkan Siswa Terapkan Ramah Lingkungan

Konsep net zero emission tidak sekadar pada konstruksi bangunan dan fasilitas. Sekolah juga memiliki berbagai kegiatan yang mendukung siswa menerapkan sikap ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu kegiatannya, siswa membuat pot dari botol plastik bekas untuk menanam tanaman hidroponik. Pihak sekolah juga mendukung kegiatan ini dengan menyiapkan sarana penunjang seperti pupuk dan tanaman.

Kegiatan lainnya Selasa Bersih, siswa dilibatkan bersih-bersih sekolah. Harapannya berbagai kegiatan ini juga berdampak bagi siswa saat di luar sekolah.

“Menurut cerita dari beberapa orang tua, mereka mengatakan di rumah anaknya suka menanam, menyiram tanaman, dan ketika melihat sampah langsung dibuang,” Ungkap Ariyanto.

Ke depannya, pihak sekolah berencana untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan seperti pengomposan daun, penanaman buah, dan membuat kolam ikan di sela-sela selokan sekolah.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Top