Sponsor Resmi Asian Games Diminta Bertanggung Jawab atas Sampah Kemasan

Reading time: 2 menit
sampah kemasan
(Dari kiri ke kanan) Wakil Direktur Media dan Humas INASGOC Ratna Irsana; Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati; Direktur Departemen Venue & Environment INASGOC, Teuku Arlan Perkasa Lukman dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (28/08/2018). Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun mengimbau INASGOC dan para sponsor, khususnya yang menggunakan kemasan plastik sekali pakai, serta semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 untuk mengelola sampah kemasan plastik secara terpilah dengan sampah makanan atau sampah basah. Selain itu, KLHK juga meminta agar pengunjung terus diedukasi agar menempatkan sampah pada tempat sampah sesuai jenisnya.

“Kami tidak mau kemasan plastik sekali pakai itu dibuang, kemasan sekali pakai itu harus di daur ulang. Kami meminta betul kepada INASGOC harus memastikan bahwa sponsor yang menyediakan botol minuman mineral agar mengambil botol-botolnya yang sudah dipakai dan memastikan bahwa botol itu di daur ulang lagi, tidak terbuang ke TPA,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati saat konferensi pers di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (28/08/2018).

BACA JUGA: KLHK Pantau Pelaksanaan Less Waste More Games di Asian Games 

Dalam acara yang sama, Direktur Departemen Venue & Environment INASGOC, Teuku Arlan Perkasa Lukman, menyatakan bahwa pihak sponsor dan mitra kerjasama untuk Asian Games 2018 sudah memilah sampahnya sendiri. Salah satu diantaranya adalah Aqua.

“Pihak Aqua selaku sponsor resmi kami sudah menyediakan tempat sampah di berbagai tempat untuk menangani sampah mereka dan Aqua pun sudah memiliki kampanye terkait pengurangan sampah plastik yang lebih dulu dilakukan. Tugas saya dan INASGOC mensinergikan berbagai kampanye dari pemerintah maupun produsen menjadi satu kesatuan yang memiliki tujuan untuk perubahan perilaku masyarakat terkait sampah,” ujar Arlan kepada Greeners.

Menanggapi hal ini, Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengumpulan kemasan botol plastik bekas pakai dari produk mereka. Namun ia menyatakan belum bisa memberikan data terkait jumlah kemasan yang sudah terkumpul.

“Jumlah kemasan botol plastik akan kami beritahukan ke media atau ke khalayak umum ketika perhelatan Asian Games berakhir. Jadi untuk saat ini kami belum bisa memberitahukan berapa jumlah kemasan botol yang sudah terkumpul dan yang bisa di recycling oleh kami,” kata Arif saat dihubungi tim Greeners melalui pesan singkat, Rabu (29/08/2018).

BACA JUGA: Ada Cabang Olahraga Baru di Asian Games: Olahraga Tertib Buang Sampah! 

Terkait permintaan KLHK agar sponsor turut mengedukasi pengunjung untuk mengelola sampah, Marketing Manager Danone-Aqua Jeffri Ricardo menyatakan bahwa Danone telah menggandeng komunitas Indorelawan untuk menjadi bagian dari #KontingenKebaikan. Sebanyak 4.000 relawan diturunkan untuk mengedukasi publik agar menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat sekaligus memastikan kebersihan venue Asian Games 2018.

“Kehadiran #KontingenKebaikan di Asian Games 2018 bertujuan untuk ikut menebar dan menularkan kebaikan kepada siapa saja yang terlibat di perhelatan ini, mulai dari atlet, pelatih, para petugas, hingga pengunjung yang hadir. Salah satu yang kami lakukan adalah mengingatkan pentingnya kepedulian terhadap sampah kita sendiri dan membantu menjaga kebersihan sampah di area penyelenggaraan sehingga semua merasa nyaman. Kebersihan tempat penyelenggaraan Asian Games ini akan mencerminkan Indonesia di mata dunia,” kata Jefri.

Penulis: Dewi Purningsih

Top