Walhi Khawatirkan Dampak Negatif Tambang Panas Bumi di Gunung Ijen

Reading time: 2 menit
Ilustrasi: www.utilitydive.com

Jakarta (Greeners) – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengungkapkan bahwa aktivitas penambangan panas bumi di kawasan Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur yang dilakukan oleh PT Medco Geothermal Indonesia dapat mengancam sumber air warga Ijen.

Direktur Eksekutif Daerah Walhi Jawa Timur, Ony Mahardika, mengatakan, ancaman tersebut dapat terjadi karena kawasan Gunung Ijen merupakan wilayah hulu sungai dan sumber mata air.

Ony mengungkapkan bahwa berkurangnya ketersediaan air akibat penambangan panas bumi yang sifatnya rakus terhadap eksplorasi air tersebut biasanya ditandai dengan menurunnya permukaan tanah dalam jangka panjang. Dampak negatif penambangan panas bumi itu, lanjut Ony, sudah banyak terjadi di beberapa negara.

Ia menyontohkan seperti yang terjadi di wilayah vulkanis Taupo, Selandia Baru. Menurutnya, Wairakei Power Station yang merupakan proyek panas bumi terbesar kedua di dunia itu telah menyebabkan penurunan muka tanah hingga 14 meter dalam 50 tahun di daerah tersebut.

“Ini berbahaya mengingat sungai-sungai di Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo itu berhulu di Gunung Ijen,” jelas Ony saat dihubungi oleh Greeners melalui sambungan telepon, Jakarta, Rabu (07/01).

Selain itu, tambahnya, Wairakei Power Station tersebut juga telah menyebabkan tercemarnya Sungai Waikato oleh arsenik (racun). Ia menjelaskan kalau udara di sekitar pertambangan tersebut juga turut tercemar oleh gas karbon dioksida (CO2) dan gas asam sulfur (H2S).

Sebagai informasi, saat ini PT Medco Geothermal Indonesia telah memperpanjang ijin eksplorasi panas bumi di Gunung Ijen hingga 2015. PT Medco sendiri telah memperoleh kuasa eksplorasi seluas 62.620 hektare di kawasan Gunung Ijen sejak 2011.

Potensi panas bumi di Gunung Ijen juga diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 270 megawatt yang nantinya akan dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara. Proyek senilai US$ 400 itu juta akan memiliki kapasitas 2 x 55 megawatt dengan harga jual listrik sesuai kontrak sebesar US$ 8,58 sen per kilowatt hour (kWh).

Sedangkan untuk potensi geothermal di wilayah Jawa Timur terpantau memiliki potensi di 11 titik. Panas bumi tersebut berpotensi dikembangkan menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Potensi panas bumi di Jawa Timur secara keseluruhan diperkirakan mampu menghasilkan energi sebesar 1.206 megawatt listrik.

Beberapa titik potensi panas bumi di Jawa Timur tersebar di Gunung Welirang, Gunung Wilis, Gunung Ijen, Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan sejumlah gunung lain di Jawa Timur.

(G09)

Top