Warga DKI Hasilkan 6.700 Ton Sampah Setiap Hari

Reading time: < 1 menit
Ilustrasi: feeimages.com

Jakarta (Greeners) – Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat, volume sampah di ibu kota terus meningkat dari yang sebelumnya hanya di bawah 6.000 ton perhari, kini menjadi 6.700 ton per hari atau naik 700 ton.

Saat dihubungi oleh Greeners melalui pesan singkat, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji menyatakan bahwa sebelum diterapkannya penimbangan sampah secara online, volume sampah yang dibuang berkisar antara 5.200 hingga 5.300 ton per hari. Namun setelah diberlakukannya penimbangan online pada awal Maret lalu, volume sampah yang dibuang melesat hingga 6.700 ton per hari.

“Penerapan timbangan sampah secara online membuat penghitungan volume sampah menjadi lebih tertib dan sistematis,” ujar Adji, Jakarta, Kamis (08/10).

Selain itu, sejak dikerahkannya petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta Pekerja Harian Lepas (PHL) kebersihan, ditambah adanya pelimpahan wewenang pembersihan kali dan saluran dari Dinas Pekerjaan Umum ke Dinas Kebersihan, volume sampah terus mengalami peningkatan.

Keberadaan Bank Sampah di beberapa wilayah pun diakui Adji masih belum dianggap menarik oleh sebagian masyarakat. Hingga kini, katanya, Bank Sampah yang ditempatkan di setiap kelurahan dan kecamatan tidak berjalan optimal. Padahal, dalam konsep pengaturan dengan Bank Sampah, warga diedukasi memilah sampah organik dan anorganik sejak awal.

Sampai saat ini, diakui Adji, Bank Sampah memang hanya berada di beberapa wilayah saja di DKI Jakarta. Meski hitungannya belum pasti, pelaksanaan Bank Sampah ini diyakini Adji seharusnya dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang.

Karena, lanjutnya, Bank Sampah pada prinsipnya merupakan bagian pelaksanaan pengelolaan sampah dengan menerapkan prinsip 3R, yakni reduce (mengurangi), reuse (memakai atau menggunakan kembali sampah), dan recycle (mendaur ulang).

“Salah satu pengoptimalan Bank Sampah adalah dengan meningkatkan lagi peran serta masyarakat. Itu mengapa peran aktif masyarakat ini menjadi salah satu indikator keberhasilan Bank Sampah,” pungkasnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top