Belimbing Wuluh, Si Asam yang Kaya Manfaat

Reading time: 2 menit
belimbing wuluh
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Foto: maxpixel.freegreatpicture.com

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) atau disebut juga belimbing asam adalah sejenis pohon yang diperkirakan berasal dari Maluku. Kandungan dari belimbing ini mampu mengobati berbagai penyakit. Belimbing wuluh mengandung zat aktif saponin, flavonoid, tanin, glukosida, asam sitrat, asam format, dan beberapa mineral, terutama kalium dan kalsium. Buah ini juga mengandung beberapa vitamin yaitu vitamin A, B, dan C.

Belimbing wuluh menyukai tempat yang banyak terkena sinar matahari langsung namun cukup lembap. Belimbing ini banyak tumbuh liar di hutan dan ladang, kemudian mudah juga dijumpai dipekarangan rumah. Hidup pada ketinggian 5-500 m dpl, tanaman ini tumbuh dengan subur tidak hanya di Indonesia, ia pun tumbuh di negara Asia lain seperti Filipina, Sri Lanka, Myanmar dan Malaysia.

Secara morfologi belimbing wuluh berupa pohon kecil dengan batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis tengah 30 cm. Batang utamanya pendek, berbenjol-benjol, cabangnya rendah dan sedikit. Tekstur batangnya bergelombang/tidak rata. Pada daunnya, tanaman ini berbentuk daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, berbentuk bulat telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebarnya 1-3 cm, berwarna hijau, permukaan bawah hijau muda (Dalimartha, 2008).

belimbing wuluh

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Foto: wikimedia commons

Perbungaan berupa malai, bunganya kecil, berkelompok, keluar langsung pada batang dan cabang-cabangnya dengan tangkai bunga berambut dan menggantung. Bunganya berwarna ungu gelap dan bagian pangkalnya ungu muda.

Buah belimbing wuluh berbentuk elips hingga seperti torpedo dengan panjang 4-10 cm. Warna buah ketika muda hijau, dengan sisa kelopak bunga menempel diujungnya. Jika masak buahnya berwarna kuning pucat. Daging buahnya berair dan sangat asam. Kulit buah berkilap dan tipis. Bijinya kecil (6 mm) berbentuk pipih dan berwarna coklat, serta tertutup lendir (Mario, 2011).

Tanaman ini mudah sekali tumbuh dan berkembangbiak melalui cangkok atau persemaian biji, dalam usia 3-4 tahun tanaman ini mulai berbuah. Jumlah buah yang dihasilkan mencapai 1.500 buah selama setahun.

Daun belimbing wuluh dapat digunakan sebagai antipiretik, menanggulangi sakit pegal linu dan bisul. Bunganya bisa menyembuhkan sakit batuk. Buahnya dapat mengatasi berbagai macam penyakit, seperti mengobati diabetes, sakit gigi, mengatasi panu, mencegah hipertensi, dan sariawan. Buahnya sering dijadikan manisan atau campuran sayur. Manfaat lain dari tanaman ini adalah sebagai penghilang bau amis, pengawet ikan nila dan daging, mengilapkan barang-barang yang terbuat dari kuningan, serta dipakai sebagai bahan kosmetik.

belimbing wuluh

Penulis: Sarah R.Megumi

Top