Melon Tanduk Buah Eksotis Afrika, Hambar Tapi Kaya Manfaat

Reading time: 2 menit
Buah eksotis dari Afrika ini kaya manfaat bagi tubuh. Foto: Freepik

Buah melon tanduk (Cucumis metuliferus) yang dapat sebutan lain buah kiwano atau horned melon merupakan salah satu buah eksotis dari Afrika.

Berasal dari famili Cucurbitaceae yang terdiri dari sekitar 130 genus dan 845 spesies, di antaranya yakni Cucurbita pepo, Cucumis sativus, dan Cucumis melo.

Buah melon tanduk masyarakat konsumsi sebagai bahan makanan ataupun minuman. Di samping itu, tanaman ini memiliki kandungan kaya nutrisi dan berguna bagi pengobatan terutama di negara-negara Afrika.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Buah melon tanduk berbentuk ellips dengan panjang sekitar 12 cm dan diameter 8 cm. Saat masih muda buah ini berwarna hijau dan berubah menjadi kuning-oranye saat matang dengan corak bergaris-garis putih tidak beraturan.

Kulit buah luarnya ditutupi oleh tonjolan-tonjolan berbentuk kerucut yang berduri tajam di bagian ujungnya. Duri tajam tersebut dapat dengan mudah kita singkirkan saat buah sudah matang.

Bagian dalam buah ini benar-benar terlihat seperti buah melon, hanya saja berwarna lebih hijau tua atau hijau zamrud. Daging buahnya sangat berair dan terdapat banyak biji putih yang halus.

Panjang batang tanaman ini dapat mencapai 3 m dan tumbuh merambat seperti pohon melon. Daunnya berbentuk bulat telur berukuran 90×100 mm dengan permukaan bawahnya yang berbulu kasar dan tepinya bergerigi halus.

Tanaman melon tanduk termasuk yang berumah satu, yakni bunga jantan dan bungan betina berada dalam satu pohon yang sama. Bunga jantan berwarna kehijauan hingga kuning muda dengan mahkota bunga berukuran panjang 5-10 mm.

Sedangkan bunga betina berwarna hijau pucat dengan mahkota bunga berukuran panjang 8-15 mm berwarna kuning.

Habitat dan Distribusi Melon Tanduk

Pohon melon tanduk tumbuh secara alami di habitat aslinya yang beriklim kering, yakni Gurun Kalahari. Selain itu, tanaman ini juga biasa tumbuh di pasir, tanah aluvial di tepi sungai, lereng berbatu, tepi hutan, hutan semi-hijau, dan hutan gugur (sering dengan Akasia). 

Bahkan mereka juga tumbuh di sabana atau padang rumput, daerah terganggu dan lahan terlantar pada ketinggian 210-1.800 meter di atas permukaan laut. Merupakan golongan tumbuhan tahunan, hidup dan dapat dipanen sepanjang tahun.

Di samping itu, buah melon tanduk berasal dari Afrika (khususnya Nigeria). Namun kini telah di tanam juga di beberapa negara seperti Australia, California, Chili, Yaman, dan Selandia Baru.

Kandungan dan Manfaat

Buah ini berguna sebagai bahan makanan dan minuman, di antaranya jus-jusan, dimakan langsung dengan taburan gula/garam, asinan, ataupun dijadikan bahan dasar agar-agar.

Selain itu, pada sebagian masyarakat juga biasa mengkonsumsi buah dengan kulitnya tanpa mereka kupas terlebih dahulu. Buah melon tanduk sendiri dideskripsikan memiliki rasa yang cukup hambar seperti mentimun, bahkan terkadang terasa sedikit asam.

Melansir dari berbagai sumber, buah melon tanduk mengandung vitamin C, protein, sukrosa, d-glukosa, d-fruktosa, serat detergen netral, asam quinat, asam malat, asam sitrat, abu, Na, K, Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, Mn, dan fosfat.

Selain itu, kulit buah melon tanduk menunjukkan kemampuan menangkap ion besi yang kuat. Suatu penelitian juga menyatakan buah ini mengandung saponin, senyawa yang sering kali beracun tetapi mengandung banyak khasiat obat.

Selain buahnya, bagian daun tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan campuran sayur ataupun menjadi camilan dengan digoreng tepung. Rebusan akar tanaman ini juga bermanfaat sebagai obat pereda nyeri pascamelahirkan dan obat gonore.

Taksonomi Melon Tanduk 

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top