Black Truffle, Jamur Langka Hidangan Favorit Bangsawan

Reading time: 3 menit
Black Truffle. Foto: Shutterstock

Black Truffle atau Truffle Hitam adalah sejenis jamur pangan yang populer di benua Eropa. Harga jualnya sangat tinggi, sebab tergolong cukup langka dan sulit awam budi dayakan. Menurut berbagai sumber, setengah kilogram fungi ini bahkan setara dengan Rp5,6 juta, lho!

Pada umumnya terdapat dua jenis truffle yang sering publik perdagangkan di pasar internasional, yakni jamur truffle hitam (Tuber melanosporum) dan jamur truffle putih (Tuber magnatum).

Dalam klasifikasi yang lebih spesifik, T. melanosporum dan T. magnatum sama-sama berasal dari famili Tuberaceae. Keduanya tergabung dalam divisi fungi Ascomycota dengan ordo Pezizales.

Berdasarkan pola hidupnya, fungi bergenus Tuber sebenarnya cukup mirip dengan jamur biasa. Namun black truffle hanya tumbuh di dalam kegelapan, ia tidak dapat berbiak di ruang terbuka.

Mengenal Jenis Jamur Pangan Black Truffle

Secara morfologi, spesies truffle hitam memiliki tubuh yang bulat dengan ukuran berkisar 10 cm. Warna buahnya tampak hitam kecokelatan dengan totol-totol kecil yang membentuk seperti pola.

Jika kita timbang, bobot buah black truffle sejatinya tidak terlalu berat. Meski begitu, spesies ini pakar ketahui dapat berkembang biak sampai 1,277 kg (atau sekitar 2,82 lb) di alam liar.

Saat usia muda, daging truffle hitam sebenarnya berwarna putih. Namun seiring berubahnya tingkat kematangan jamur, warna buah tersebut lantas berubah menjadi lebih gelap dan agak kecokelatan.

Spora spesies T. melanosporum umumnya berbentuk elips dengan ukuran 22 – 55 mikrometer. Mereka tampak berwarna cokelat tua, serta tertutupi oleh bagian paku yang besar.

Tubuh buah black truffle memancarkan aroma seperti semak belukar, stroberi, tanah basah, buah kering, atau cokelat. Cita rasanya cukup unik, sebab cenderung agak pahit dan pedas.

Truffle hitam tumbuh pada kedalaman 5 – 50 cm di sekitar pohon pinus, oak atau ek, dan hazel. Di belahan bumi utara, ia berbiak dari April hingga Juni dan dipanen dari November hingga Maret.

Baca juga: Jamur Kuping Merah, Jelly Fungi yang Berguna bagi Kesehatan

Sejarah Persebaran Jamur Black Truffle di Dunia

Percaya atau tidak, kata ‘truffle’ sejatinya sudah mulai awam gaungkan sejak abad 20 SM. Kata ini pakar sinyalir berasal dari Bahasa Latin yakni tuber, yang berarti ‘membengkak’ atau ‘benjolan’.

Seiring penyebaran jamur tersebut di benua Eropa, pelafan spesies tuber lantas berubah menjadi ‘tufer.’ Hal ini diikuti dengan munculnya sejumlah julukan bagi jamur truffle di beberapa negara.

Orang Kroasia menyebutnya sebagai Tartuf, sedang warga Denmark menjulukinya sebagai Troffel. Di Italia truffle publik kenal sebagi Tartufo, sedangkan di Polandia ia akrab dengan sebutan Trufla.

Pada dasarnya, black truffle dipakai oleh masyarakat sebagai penyedap makanan. Popularitasnya mulai melonjak, seiring ditinggalkannya rempah-rempah dari kawasan timur pada abad ke-18.

Pada tahun 1780, jamur truffle menjadi sangat populer di Paris, Perancis. Ia pedagang datangkan dari daerah asalnya, yang sebelumnya pemerintah rahasiakan untuk masyarakat biasa.

Menurut tinjauan sejarah, black truffle dan white truffle memang tergolong makanan bangsawan. Bahan ini terhitung sangat mahal, sehingga hanya tersaji untuk konglomerat dan keluarga kerajaan.

Mengapa Harga Jamur Black Truffle Sangat Mahal?

Selain sangat langka, apa sih keistimewaan jamur truffle hitam? Melansir berbagai sumber, sulitnya pengembangbiakkan truffle menjadi salah satu alasan mahalnya harga jamur tersebut di pasaran.

Spesies T. melanosporum membutuhkan kondisi lingkungan tertentu untuk dapat berbiak. Ia hanya tumbuh di tempat bersuhu lembab dan hangat di siang hari, namun dingin pada malam hari.

Proses pertumbuhannya memakan waktu lama, yakni sekitar 4 – 6 tahun. Durasi panennya terbilang sangat singkat, serta dapat dengan mudah membusuk jika kita biarkan terlalu lama di luar tanah.

Di alam liar proses perburuan black truffle juga tak kalah ‘dramatisnya.’ Untuk menemukan lokasi jamur tersebut, para pemburu membutuhkan bantuan binatang dengan indera penciuman tajam.

Secara alamiah, babi adalah hewan yang tepat untuk membantu menemukan truffle. Namun ia kerap kali memakan sendiri truffle tersebut, sehingga perannya tergantikan oleh anjing latih.

Tidak sampai di situ, pengangkatan truffle dari tanah juga membutuhkan kesabaran ekstra. Sebab bentuk dan teksturnya yang sangat rapuh, pemanenan jamur ini harus kita lakukan secara perlahan.

Baca juga: Jamur Lingzhi, Ganoderma yang Berguna bagi Dunia Medis

Taksonomi Spesies Jamur Tuber Melanosporum

Penulis: Yuhan Al Khairi

Top